Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Aktivitas pabrik dan jasa di China telah berkontraksi pada Oktober, dengan tanda-tanda bahwa segala sesuatunya dapat memburuk dalam beberapa bulan mendatang karena pemerintah setempat tetap berpegang pada kontrol Covid yang telah mengganggu aktivitas perekonomian negara itu.
Dilansir dari Business Times, Senin (31/10/2022) baik indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) resmi maupun pengukur non-manufaktur, yang mengukur aktivitas konstruksi dan jasa, masing-masing turun di bulan ini menjadi 49,2 dan 48,7 meleset dari ekspektasi ekonom.
Dari data tersebut, angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam aktivitas, sementara angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Anjlok 1,12 Persen, Imbas Kembali Meningkatnya Kasus Covid-19 di China
"Data yang telah dirilis menunjukkan terlalu dini untuk bertaruh pada pemulihan ekonomi China, meskipun data ekonomi kuartal ketiga baru-baru ini berkinerja lebih baik dari yang diharapkan,” kata Raymond Yeung, kepala ekonom untuk Greater China di Australia & Selandia Baru Banking Group.
Meskipun data terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi menguat menjadi 3,9 persen pada kuartal ketiga, ada sinyal pelemahan lagi ketika wabah Covid memburuk, menciptakan lebih banyak gangguan bagi bisnis dan penduduk.
“Beijing diperkirakan akan mempertahankan kebijakan nol-Covid hingga setidaknya Maret 2023,” tulis para ekonom di Nomura Holdings yang dipimpin oleh Lu Ting dalam sebuah catatan Senin (31/10/2022).
Mereka menambahkan bahwa situasi penguncian kemungkinan akan memburuk karena musim dingin dan varian yang lebih menular. Kemudian, mereka juga memperkirakan pertumbuhan ekspor akan terus merosot dan sektor properti semakin memburuk karena kurangnya solusi yang komprehensif.
Baca juga: China Perketat Lockdown, Waktu Operasional Disneyland Shanghai Ikut Dibatasi
Indikator awal termasuk penjualan mobil dan real estat melemah pada Oktober, sementara perdagangan global dan kepercayaan usaha kecil berkontraksi, menunjukkan prospek ekonomi yang suram.
Di samping itu, analis NBS Zhao Qinghe mengatakan bahwa penurunan data Oktober disebabkan oleh wabah sporadis, menambahkan adanya kebutuhan untuk pemantapan fondasi lebih lanjut bagi pemulihan ekonomi.