TRIBUNNEWS.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat bisnis global untuk meningkatkan kontribusi dalam pengembangan perdagangan dan investasi serta layanan keuangan syariah demi mendorong memperkuat pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan menggandeng Riyad Bank untuk menjadi mitra strategis dalam pengembangan bisnis di Arab Saudi.
Penandatanganan nota kesepahaman untuk sinergi tersebut dilakukan oleh SVP International dan Financial Institution BSI Anna Kristanty dan SVP Financial Institution Riyad Bank Yazeed Al-Alami, serta disaksikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah Eko Hartono, Komisaris BSI Nizar Ali, Direktur Treasury dan International Banking BSI Moh Adib dan SVP Regional Manager Western Region Riyad Bank Naif Mansour Shalabi di Riyad Bank administration building library di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (1/11/2022).
Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib mengemukakan, melalui kesepahaman strategis ini, nantinya Riyad Bank akan menjadi mitra BSI dalam melakukan ekspansi bisnis di Arab saudi, seperti treasury, haji & umrah, trade finance, remittance dan bisnis antar bank lainnya.
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mewujudkan visi untuk menjadikan BSI sebagai Top Ten Global Islamic Bank. Selain itu, sinergi ini juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjalankan ibadah haji & umrah serta membantu pelaku UMKM maupun perusahaan-perusahaan Indonesia dalam memperluas pasar di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi," kata Moh Adib.
Dalam kerja sama tersebut, lanjut Moh Adib, BSI dan Riyad Bank juga akan berkolaborasi untuk pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam peningkatan literasi perbankan syariah.
Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan bilateral di bidang ekonomi yang telah terjalin dengan baik. Nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi tercatat sebesar USD5,5 miliar pada 2021. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi selama periode Januari-Desember 2021 mencapai USD1,5 miliar, naik 12,78 persen dibandingkan periode yang sama 2020 yang tercatat sebesar USD1,33 miliar. Selain itu, total nilai Foreign Direct Investment dari Arab Saudi ke Indonesia mencapai USD24,6 juta pada periode 2016-2021.
Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi pada kuartal kedua 2022 menembus 11,8%, yang salah satunya didorong oleh peningkatan aktivitas terkait migas sebesar 23,1%, serta kegiatan ekonomi nonmigas yang tumbuh 5,4%.
“Kami meyakini kerja sama strategis ini dapat semakin memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, dimana ke depan dapat menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Moh Adib.
Di level global, BSI telah memulai ekspansi bisnisnya dengan membuka BSI Representative Office di Dubai, Uni Emirat Arab pada pertengahan Mei lalu. Kehadiran BSI di Dubai sekaligus menjadi babak baru sejarah sektor keuangan nasional dalam ekspansi pasar di Timur Tengah.
Selain itu, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa Indonesia yang saat ini sedang memegang Presidensi G20 terus menunjukkan performa kinerja keuangan dan perbankan yang apik.(*)