Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meraih kinerja solid sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Pendapatan naik 9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) menjadi sebesar Rp 21,62 triliun.
EBITDA juga meningkat sebesar 5 persen YoY menjadi Rp 10,38 triliun, dengan marjin sebesar 48%.
Sementara, laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali yang dinormalisasi atau normalized profit after tax and minority interest (NPATAMI) meningkat 17 persen menjadi Rp 976 miliar.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan, hingga periode sembilan bulan pertama 2022 ini, trafik XL Axiata naik 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Ini berarti pelanggan merasakan semakin baiknya jaringan dan layanan XL Axiata yang kami sediakan,” ujarnya.
Pendapatan layanan data dan digital di sepanjang sembilan bulan pertama 2022 naik 9% YoY, dan tumbuh mencapai Rp 19,71 triliun dan mewakili lebih dari 91 persen terhadap total pendapatan perusahaan.
Total jumlah pelanggan XL Axiata saat ini mencapai 57,4 juta, dengan pors pelanggan layanan prabayar sebanyak 55,9 juta.
Pelanggan yang menggunakan 4G mencapai 92,2%. Sedangkan blended ARPU (average revenue per user) pada kuartal 3 2022 ini tercatat sebesar Rp 40 ribu naik dari Rp 37 ribu di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Layani 2.800 Desa, XL Axiata Tambah 1.000 BTS 4G di Jalur Pantai Selatan Jabar
XL Axiata menerapkan berbagai teknologi penunjang yang sesuai, antara lain teknologi Smart FDD 8T8R untuk meningkatkan throughput hingga 200% dibandingkan teknologi 4T4R, dan sekaligus menghemat biaya energi hingga 26 persen.
Perusahaan juga melanjutkan penataan ulang teknologi (refarming) dengan mematikan jaringan 3G, dan kini telah mencapai 95%, dengan sisa BTS 3G yang masih beroperasi sebanyak 1.989 unit.
Hingga akhir September 2022, XL Axiata total memiliki lebih dari 145 ribu BTS 2G dan 4G, dengan jumlah BTS 4G meningkat signifikan mencapai 90.174 unit. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: 70 Persen Capex untuk Bangun Jaringan, Hingga Saat Ini 4G XL Axiata Telah Melayani 61 Ribu Desa
XL Axiata juga berhasil menerbitan Obligasi dan Sukuk masing-masing senilai Rp. 1,5 triliun (total Rp. 3 triliun) dengan rating AAA.
Posisi keuangan XL Axiata sehat per 9M 2022 ini utang kotor tercatat di angka Rp 16,1 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,78x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 10,31 triliun.
XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 70% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 30% memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 15%, menjadi Rp 4,1 triliun.
Baca juga: Semester I 2022, XL Axiata Raih Laba Bersih Rp 615 Miliar
Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, nilai capitalized capex selama periode sembilan bulan pertama 2022 dijaga pada level yang sama dengan tahun sebelumnya di Rp 6,32 triliun .
Di 2022 ini, XL Axiata berencana tetap akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai sekitar Rp 9 triliiun.