News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Kedelai Diprediksi Turun Bulan Desember, APPSI: Kabar Baik Bagi Pedagang Tahu Tempe

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perajin tempe kembali berproduksi setelah tiga hari mengikuti mogok produksi, di Kawasan Sentra Perajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022). Aksi mogok produksi pada 29-31 Oktober 2022 merupakan respon terhadap mahalnya harga bahan baku kedelai di pasaran yang saat ini sudah menyentuh Rp 14.200 per kilogram. Dampak dari kenaikan harga kedelai yang terus menerus mengakibatkan keuntungan para perajin tahu dan tempe semakin tipis karena harus mengurangi jumlah produksi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono menyambut baik harga kedelai bisa menyentuh Rp 10.000 per kilogram (kg) pada Desember mendatang.

Menurut dia, bila itu bisa terjadi, mampu menjadi kabar yang menggembirakan bagi pedagang tahu  tempe.

"Tentu dapat menjadi berkah bagi pedagang yang selama ini berkurang omsetnya akibat daya beli masyarakat menurun," ujar Sudaryono ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (8/11/2022).

Ia mengatakan penurunan harga itu bisa berdampak pada konsumsi kedelai masyarakat.

Baca juga: Memajukan Kelompok UMKM Industri Tempe, PNM dan ANTAM Berikan Pendanaan hingga Rp 350 Juta

Turunnya harga disebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersumber dari kedelai secara cukup. Terutama tahu dan tempe.

"Peningkatan konsumsi masyarakat tentu meningkatkan omset pedagang terutama menjelang natal dan tahun baru," kata Sudaryono.

Ia merasa penurunan sampai di angka Rp 10.000 per kg sudah cukup.

"Itu sudah kembali ke harga normal dan stabil seperti sebelumnya," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memperkirakan harga kedelai turun pada November dan Desember ini.

Penurunan harga kedelai tersebut lantaran impor kedelai yang kembali dilakukan oleh Bulog atas perintah dari Presiden.

“Ini juga sudah kita undang beberapa pelaku usaha kedelai supaya bisa bantu mengenai kenaikan harga hari ini yang dibentuk 2 - 3 bulan lalu. Harusnya November - Desember ini harga sudah turun,” kata Arief di di Pasar Induk Beras Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (7/11/2022).

Keputusan impor ini datang dari sistem yang dimiliki oleh Bapanas. Sistem tersebut memungkinkan mereka mendapatkan peringatan lebih dini mengenai stok kedelai.

Baca juga: Gakoptindo Tunggu Aksi Pemerintah Turunkan Harga Kedelai Jadi Rp 10 Ribu per Kilogram Pada Desember

“Dalam pragnosa kita, stok kedelai itu sampai dengan pertengahan November. Jadi, dari early warning sistem milik kami, kemudian mengambil dari Inatrade, kita monitor berapa realisasi impor dan berapa stok yang ada saat ini,” ujar Arief.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini