Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Citibank Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun di kuartal III 2022, atau meningkat 31 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Peningkatan laba ini disebabkan oleh lebih rendahnya biaya cadangan kerugian penurunan nilai kredit di lini institutional banking.
“Kami terus membukukan kinerja keuangan sehat dan kuat sampai dengan kuartal III di tengah dinamika
perekonomian global dan domestik," ujar Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Baca juga: PGN Subholding Gas Pertamina Bukukan Laba Bersih Rp4,54 Triliun pada Kuartal III 2022
Selain laba bersih melesat 31 persen, gross Non Performing Loan (NPL) Citi Indonesia juga berada pada posisi stabil yaitu sebesar 3,3 persen.
Perusahaan juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit, dengan pencapaian rasio net NPL lebih rendah dari 0,94 persen menjadi 0,31 persen.
"Kami yakin bahwa kualitas portofolio kredit kami tetap dalam kondisi baik dengan penerapan asas kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengatasi dampak dari pandemi," kata Batara.
Kemudian, total aset Citi Indonesia pada kuartal III 2022 tercatat meningkat sebesar 8,3 persen secara tahunan menjadi Rp 95,2 triliun.
Pertumbuhan ini didukung oleh kualitas dana pihak ketiga yang berkelanjutan, di mana pertumbuhannya sebesar 10,2 persen.
Baca juga: Laba Bersih XL Axiata Naik 17 persen Jadi Rp 976 Miliar di Kuartal III 2022
Batara menambahkan, dengan demikian, perusahaan mampu mempertahankan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sehat sebesar 54 persen.
"Selain sangat likuid, Citi Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang kokoh dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 28 persen," pungkasnya.