TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) DPD Kepulauan Riau menyelenggarakan ASITA Kepri Travel Mart (AKTM) IV.
Acara dipusatkan di Grand Mall Penuin Batam dan Grand Lagoi Hotel Bintan 10-13 November 2022.
Kegiatan ini sebagai salah satu terobosan untuk menggairahkan sektor pariwisata di Batam yang sempat tenggelam akibat Pandemi Covid-19.
Ada sesi menarik di sela-sela acara AKTM IV di Grand Mall Penuin Batam lantai dasar pada Sabtu (12/11/2020) sore.
Baca juga: Kasus Penipuan Travel Umrah di Simalungun, Korban Capai 31 Orang dan Kerugian Ditaksir Rp 3 M
Satu jam talkshow mulai pukul 15.00 sampai 16.00 WIB bertajuk momentum ASITA Kepri Travel Mart - New Experience New; recovery umrah, in bound, dan out bound.
Narasumber andal di antaranya Ketua ASITA DPD Kepulauan Riau, Eva Betty Siahaan; Presiden Direktur Nettour Group, H Kamaruddin Saban; CEO Lintas Nusa Indah Tours, Linda Ng, dan dipandu moderator Sumatri Bambang, CEO Fusion Adventure.
Dikatakan Eva Betty Siahaan, ASITA didirikan di Jakarta pada 7 Januari 1971. ASITA tingkat nasional berkedudukan di Jakarta.
ASITA memiliki 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang ada di seluruh Indonesia. Salah satunya ASITA DPD Kepulauan Riau di Kota Batam.
"ASITA adalah asosiasi yang menaungi biro perjalanan berizin. Artinya biro perjalanan yang memiliki legalitas hukum (notaris) bisa bergabung ke ASITA. Termasuk biro perjalanan umrah juga di bawah naungan ASITA," ujar Ketua ASITA DPD Kepulauan Riau, Eva Betty Siahaan, Sabtu (12/11/2022).
Di seluruh Indonesia, lanjut Eva Betty Siahaan, 7.000 perusahaan (biro travel) adalah anggota ASITA.
Pada awal tahun 2020 atau awal masa COVID-19 melonjak, hampir 95 persen tutup sementara. Akibatnya jumlah pelaku pariwisata terkena dampak COVID-19 mencapai puluhan ribu orang.
"ASITA memiliki visi misi sebagai asosiasi yang memberikan rasa aman dan perlindungan kepada para anggotanya. Sehingga kredibilitas dan legalitas suatu biro dan agen perjalanan wisata memiliki kepastian dan jaminan," jelas Eva.
Tidak bisa dimungkiri, di Kepulauan Riau terdapat juga biro travel dan agen tiket tidak berizin (bodong). Tentu saja ini menjadi atensi khusus ASITA DPD Kepulauan Riau.
Baca juga: Ratusan Jemaah Umrah Terlantar, Kemenag Minta Pihak Travel Bertanggung Jawab
Dia berharap pemerintah menertibkan para pelaku biro travel dan agen tiket palsu yang menjual paket wisata melalui media sosial (medsos).