News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

China dan Taiwan Memanas

Pengusaha: Kinerja Ekspor Indonesia Bakal Sangat Terganggu Jika China dan Taiwan Berperang

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menyampaikan kondisi geopolitik China dan Taiwan turut berdampak pada perekonomian Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang menyampaikan kondisi geopolitik China dan Taiwan turut berdampak pada perekonomian Indonesia.

Sebab, menurutnya, dua negara itu merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Sehingga, ia khawatir akan mempengaruhi terhadap kegiatan ekspor impor.

"Ya kebetulan China dan Taiwan ini kan salah satu mitra dagang kita yang sangat besar. Tentu kalau mereka ada bersitegang, atau katakanlah perang misalnya itu sudah pasti akan mengganggu ekspor impor kita, dalam hal ini sangat signifikan," kata Sarman Simanjorang, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Bertemu Xi Jinping Tiga Jam di Bali, Joe Biden Keberatan Sikap Agresif China ke Taiwan 

Dikatakan Sarman, hal serupa juga turut dirasakan ketika negara Eropa mengalami krisis pangan yang akhirnya berdampak pada Indonesia.

Kata dia, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang belakangan terjadi, merupakan satu bentuk dampak dari krisis tersebut. Padahal, ekonomi Indonesia tumbuh di 5,72 persen pada kuartal III tahun 2022.

"Ya sama dengan negara-negara Eropa. Kenapa pertumbuhan ekonomi kita bagus tapi faktanya banyak PHK. Karena sektor padat karya kita, tidak dapat order dari negara-negara Eropa karena mereka lagi krisis," ucapnya.

Terakhir, Sarman berharap kondisi ketegangan geopolitik yang terjadi di China dan Taiwan agar tak berlanjut hingga terjadinya perang.

"Kita doakan bersama, mudah-mudahan tidak berlanjut perang Rusia-Ukraina. Juga China dan Taiwan tidak berlanjut dan tidak perlu," tutur dia.

"Mudah-mudahan, stabilitas politik kita, tidak gaduh. Sehingga tidak mengurangi niat investor masuk ke indonesia," sambungnya.

Sebelumnya dilansir dari Kompas.com, Presiden Chine Xi Jinping meminta tentara China untuk "memfokuskan seluruh energinya pada pertempuran" dalam persiapan untuk perang, menurut laporan media partai Komunis China.

Gambar-gambar Xi, yang baru mengamankan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin partai, dalam seragam tentaranya selama kunjungan ke pusat komando ditampilkan secara mencolok di halaman depan People's Daily pada Rabu (9/11/2022).

Xi mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat harus "secara komprehensif memperkuat pelatihan militer dalam persiapan perang," setelah memperingatkan pada kongres partai baru-baru ini tentang 'badai berbahaya' mendekat.

"Fokuskan semua energi (Anda) untuk pertempuran, bekerja keras untuk berjuang dan tingkatkan kemampuan (Anda) untuk menang," katanya seperti dikutip dilansir Guardian.

Dia mengatakan tentara juga harus "dengan tegas membela kedaulatan dan keamanan nasional," karena China berada dalam situasi keamanan yang 'tidak stabil dan tidak pasti'.

Baca juga: Menteri Bahlil Khawatirkan Ketegangan Geopolitik China dan Taiwan: Timbulkan Ketidakpastian

Seruan serupa telah dikeluarkan Xi pada 2013, segera setelah dia mengambil alih kekuasaan, dan sekali lagi pada 2017.

Tapi analis politik mengatakan dia telah meningkatkan retorikanya kali ini.

Dalam kunjungan serupa ke pusat komando pada 2016, pemimpin berusia 69 tahun itu mengatakan kepada para perwira untuk 'setia' dan 'cerdik' dalam pertempuran, serta 'berani dan mampu memenangkan perang'.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini