Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meyampaikan, total penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp 1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92 persen year on year (yoy) hingga akhir September 2022.
Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat sebesar 9,83 persen yoy dari Rp 852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp 935,86 triliun di akhir September 2022.
"Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,2 persen," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: Laba Bersih BRI Tumbuh 106,14 Persen Capai Rp 39,31 Triliun di Kuartal III 2022
Apabila dirinci lebih detail, portofolio kredit segmen mikro BRI tercatat tumbuh 14,12 persen, segmen konsumer tumbuh 7,55 persen, segmen kecil dan menengah tumbuh 2,89 persen, dan segmen korporasi terkontraksi 1,24 persen.
Kontraksi segmen korporasi tersebut selaras dengan upaya perusahaan untuk terus meningkatkan porsi kredit UMKM hingga mencapai 85 persen.
“Komitmen BRI untuk terus memperbesar porsi pembiayaan kepada segmen UMKM merupakan bukti nyata BRI untuk terus mendorong pemulihan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Peran aktif BRI dengan memberdayakan dan mendorong UMKM untuk terus tumbuh, maka akan membuka dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari segmen UMKM,” kata Sunarso.
Sementara itu, keberhasilan BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang baik.
Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BRI secara konsolidasian yang terjaga di level 3,09 persen.
"Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup sebagai langkah antisipatif. NPL coverage BRI tercatat sebesar 278,79 persen, di mana angka ini meningkat dibanding NPL coverage di akhir Kuartal III tahun lalu sebesar 252,86 persen," pungkasnya.
Adapun, kemampuan perusahaan dalam menjaga kualitas aset juga tercermin dari terus menurunnya tren Loan at Risk (LAR) menjadi 19,28 persen, dibanding LAR pada kuartal III 2021 sebesar 25,62 persen.
Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.
Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51 persen dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,14 persen.