“Ekonomi pada kuartal III-2022 tumbuh signifikan sebesar 8,9 persen (year on year), yang
merupakan peningkatan besar dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan kenaikan 3,5 persen,” ujarnya.
Selain gelaran G20, kata Sandiaga, terdapat beberapa faktor yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Bali, di antaranya meningkatnya frekuensi maskapai penerbangan, fokus pariwisata danekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berkualitas, serta adanya delapan kawasan ekonomi khusus (KEK).
“Termasuk yang banyak dinanti kawasan ekonomi khusus kesehatan di Sanur, Bali. Ada juga
digitalisasi di berbagai sektor ekonomi, khususnya pariwisata dan ekonomi kreatif,” ucapnya
Sandiaga menyampaikan, pihaknya terus mendorong peningkatan daya saing pariwisata Bali di tingkat global, di antaranya melalui paket insentif dan paket wisata yang menarik.
“Kami juga meningkatkan kegiatan promosi dan kami juga ingin mendatangkan lebih banyak
penerbangan dari maskapai global,” kata Menparekraf.
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun mengatakan Presidensi G20 dilaksanakan saat kondisi dunia sedang memanas.
Misbakhun menilai pencapaian Indonesia sebagai tuan rumah G20 akan menjadi standar baru pemegang Presidensi.
Baca juga: Cerita Menarik dari KTT G20 Bali: Otot Cameraman Rusia Bikin Khawatir Joe Biden, Mirip Senjata
"Saya yakin tuan rumah Presidensi G20 yang akan datang akan menjadikan G20 kemarin di Bali menjadi standar baru bagi mereka," katanya dalam diskusi bertajuk Dampak KTT G20 dan B20 Bagi Ekonomi Indonesia dan Dunia, Kamis (17/11/2022).
"Indonesia bisa jadi tuan rumah G20 dengan sangat sukses karena di tengah-tengah tarikan
geopolitik yang sangat keras, dalam sejarahnya, ini adalah G20 paling keras, dalam segala
permasalahan dan substansi," kata Misbakhun.
Ia mengatakan kehebatan Presiden Jokowi diperlihatkan di mata dunia, di mana Indonesia bisa membuat situasi yang sedang tegang menjadi landai.
"Ini melebihi ekspektasi semua, saya tidak bisa perkirakan bahwa semua isu bisa diselesaikan penuh pengertian dan kedamaian," kata dia.
Dia melihat pembentukan agenda KTT G20 tidak hanya membahas permasalahan ekonomi sematatetapi isu besar lainnya seperti perang dagang antara China-Amerika, konflik perang di Ukraina dan juga pandemi Covid-19.