TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga 17 November 2022 telah mencapai Rp 877,1 triliun.
Dengan demikian penerbitan tersebut telah mencapai 91,26 persen dari target yang sebesar Rp 961,4 triliun dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan, realisasi tersebut sudah termasuk penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk melalui lelang perdana pada 15 November 2022 sebesar Rp 5,98 triliun dengan penawaran yang masuk Rp 11,51 triliun.
Baca juga: Ekonom Ingatkan Potensi Hengkangnya Investor Asing di Pasar SBN
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, pada kuartal IV ini pihaknya masih akan menerbitkan SBN sebanyak tiga kali lagi. Diantaranya akan terbit pada 22 dan 29 November, serta tanggal 6 Desember.
“Lelang SBN masih ada tiga kali, yaitu tanggal 22 dan 29 November, serta tanggal 6 Desember 2022, sebagaimana jadwal lelang yang telah di publish di website DJPPR,” tutur Deni kepada Kontan.co.id, Kamis (17/11/2022).
Deni juga mengatakan, pihaknya kemungkinan besar tidak akan melakukan prefunding pada akhir tahun ini.
Prefunding merupakan strategi pembiayaan APBN dengan penerbitan SBN dalam jumlah besar sebelum tahun anggaran dimulai. (Siti Masitoh/Noverius Laoli)