News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri ESDM Arifin Tasrif Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai Target Net Zero Emission

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Transisi energi perlu dukungan dan kolaborasi dari banyak pihak, salah satunya adalah kolaborasi dengan komunitas bisnis.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berkomitmen akan mencapai Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060 sejalan dengan Paris Agreement.

Komitmen tersebut bahkan masuk dalam prioritas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali pekan lalu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan pemerintah telah membuat roadmap transisi energi yang dibagi menjadi setiap lima tahun.

Baca juga: Percepat Transisi Energi Secara Berkelanjutan, Grup Barito Pacific Sinergi dengan PLN

"Kita merencanakan per lima tahun, mencanangkan target berapa juta ton emisi yang harus kita kurangi, dan hal apa saja yang harus dilakukan dalam kurun waktu lima tahun," kata Arifin dikutip Jumat (25/11/2022).

Untuk mencapai hal tersebut bukanlah hal yang mudah karena proses transisi energi memerlukan pendanaan yang sangat besar, tak kurang dari 131 triliun dolar AS secara global.

Selain itu akses teknologi yang masih terbatas juga menjadi kendala dalam transisi energi. Karena itu transisi energi perlu dukungan dan kolaborasi dari banyak pihak, salah satunya adalah kolaborasi dengan komunitas bisnis.

"Kolaborasi yang bisa dilakukan oleh entitas bisnis bisa berupa ikut mengembangkan teknologi yang berbasis rendah karbon atau yang lebih hijau," ujar Arifin.

Untuk diketahui, dalam roadmap transisi energi target pengurangan emisi hingga tahun 2025 yaitu sebesar 231,2 juta ton CO2, sedangkan di tahun 2030 pemerintah menargetkan pengurangan emisi CO2 mencapai 327,9 juta ton.

Sejalan dengan itu, salah satu perusahaan smelter nikel Harita Nickel, PT Megah Surya Pertiwi (PT MSP) menyatakan kesiapannya dalam mendukung transisi energi serta target NZE yang ditetapkan pemerintah.

Head of HSE & Sustainability Harita Nickel Tonny Gultom menjelaskan bahwa program penghematan energi sudah dilakukan sejak tahun 2017.

Satu di antaranya adalah penghematan penggunaan kertas, air dan listrik, serta menggantikan jenis oli yang digunakan untuk unit bergerak dari jangka pendek ke jangka waktu pemakaian yang lebih lama.

"Kami melakukan kampanye hemat energi ke masing-masing departemen dengan hal-hal yang sederhana, seperti menggunakan kertas dua sisi, mematikan AC, komputer dan lampu ketika sudah tidak digunakan," ucap Tonny.

"Kami juga kampanye penggunaan air seperlunya bahkan memanfaatkan kembali air buangan dari pabrik dan pembangkit listrik untuk proses granulasi slag dan penyiraman jalan," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini