Indeks Nikkei 225 turun 0,42 persen menjadi 28.162,83, dan indeks Topix turun 0,68 persen menjadi 2.004,31.
Indeks Kospi di Korea Selatan turun 1,21 persen menjadi 2,408,27.
Sejak Oktober, wabah Covid-19 semakin meningkat dan kemarahan publik juga meningkat atas kebijakan keras nol-COVID China yang memicu protes oleh penduduk negara itu selama akhir pekan lalu.
Baca juga: Analis: Perlambatan Kenaikan Suku Bunga Acuan The Fed Jadi Sentimen Positif ke Pasar Saham
Sementara menurut analis, tidak mudah untuk mengalihkan produksi iPhone Pro terbaru Apple dari pabrik di Zhengzhou, China, di mana protes pekerja terhadap kebijakan nol-Covid yang merugikan rantai pasokan.
“IPhone 14 Pro dan Pro Max tetap diproduksi secara eksklusif di Zhengzhou,” kata analis senior teknologi baru dari perusahaan investasi Oppenheimer, Martin Yang.
“Itu menunjukkan kepada saya bahwa iPhone kelas atas memiliki serangkaian proses produksi yang berbeda, yang tidak mudah untuk ditransfer ke tempat lain. Dan seringkali itu mengacu pada peralatan yang sangat khusus dan tenaga kerja terlatih yang tidak tersedia di tempat lain,” tambahnya.
Namun, dia mengatakan memiliki keyakinan tinggi bahwa pelanggan tidak akan beralih ke pesaing Samsung karena keunggulan kompetitif Apple.
Keunggulan iPhone atas ponsel Android telah tumbuh karena Apple mampu mengamankan suku cadang kelas atas dengan biaya lebih rendah sementara "orang lain terjepit oleh margin," katanya.