Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Paramitha Widya Kusuma mengawal program pemerintah bantuan pasang baru listrik (BPBL) tahun 2022 kepada 1.086 rumah warga miskin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Paramitha ikut meninjau langsung rumah warga miskin yang mendapat BPBL di Desa Banjarharjo pada Rabu (30/11/2022)
Menurut dia, mereka yang mendapatkan program BPBL merupakan warga yang belum terdaftar di PLN sebagai pengguna listrik.
Baca juga: Akses Listrik yang Merata Dinilai Bisa Dorong Perekonomian Warga
"Di Brebes, masih banyak rumah warga miskin yang belum teraliri listrik. Mereka masih menyambung listrik di tetangga rumahnya. Tapi dengan adanya program dari Komisi VII, mereka bisa menggunakan listrik secara mandiri," kata Paramitha melalui keterangan dikutip Kamis (1/12/2022).
Paramitha berharap persoalan desa-desa yang kerap mati lampu dengan durasi cukup panjang yakni 8 jam bisa teratasi.
"Penyebab mati lampu juga tidak jelas karena apa. Ini jangan sering-sering terjadi. Kebetulan dari Kementerian ESDM, PLN pusat turun ke bawah. Mudah-mudahan bisa mendengar keluhan dari masyarakat," jelas Anggota DPR asal Kabupaten Brebes ini.
Sebagai Anggota DPR, Paramitha mengatakan kerap mendengar aspirasi dari masyarakat untuk disampaikan kepada pemerintah.
Untuk itu, ia mengapresiasi langkah pemerintah yang merespon baik aspirasi warga Kabupaten Brebes dengan merealisasikan program bantuan pasang baru listrik tersebut.
"Alhamdulillah, program bantuan listrik ini dapat berjalan dengan baik. Saya mengajak penerima BPBL di Kabupaten Brebes dapat memanfaatkan program ini secara maksimal, untuk meningkatkan aktivitas perekonomian warga," ucapnya.
Sementara Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN, Awaluddin Hafid menjelaskan ada 80 ribu warga miskin yang mendapat BPBL tahun 2022.
Kini, kata dia, bantuan BPBL sudah terealisasi 100 persen di 22 provinsi.
Baca juga: Komisi VI DPR Dorong PLN Tingkatkan Akses Listrik Daerah Perbatasan di Kaltim dan Kaltara
"Tahun depan bersama Kementerian ESDM, kita targetkan 83 ribu rumah tangga miskin menerima bantuan ini," ujarnya.
Kemudian, Awaludin berdalih warga yang sering mengeluh mati lampu salah satunya dipengaruhi karena alam yaitu hujan, angin kencang dan pepohonan yang sangat memungkinkan mengganggu jaringan listrik.
"Kami menyadari, tanpa bantuan masyarakat kami kesulitan untuk menghadapi masalah ini," pungkasnya.