TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan migas terkemuka, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) baru saja merilis laporan keuangan kuartal IIII di akhir November 2022 lalu.
Perseroan membukukan laba bersih US$ 4,58 juta, lebih besar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu US$ 105.747.
Pada laporan tersebut, perseroan membukukan pendapatan US$ 87,87 juta atau naik 20,84 persen secara year on year (yoy) dari US$ 72,72 juta.
Pada kuartal III tahun 2022 ini, penyerapan belanja modal Perseroan telah mencapai US$ 18 Juta dari total USD 40 Juta yang dianggarkan.
Baca juga: Rukun Raharja Catatkan Peningkatan Kinerja Siginifikan pada Semester I Tahun 2022
Adapun penggunaan belanja modal tersebut untuk penyelesaian pembayaran proyek pipa Rokan, akusisi stasiun induk CNG di Jawa Barat dan pembangunan baru stasiun induk CNG di Jawa Tengah, dan pembangunan pipa untuk customer baru yang berada di Propinsi Riau.
Di penghujung tahun ini, perseroan akan fokus untuk menyelesaikan proyek yang tengah berjalan dan beberapa proyek yang akan dimulai di kuartal pertama 2023.
Kenaikan kinerja keuangan tersebut merefleksikan secara jelas upaya perseroan dalam melakukan ekspansi dan diversifikasi secara gencar di berbagai lini bisnis.
Sejak tahun 2021, Perseroan telah melakukan investasi dalam bisnis Compressed Natural Gas (CNG), Water Treatment Plant, LPG Facility Terminal dan juga Perseroan turut serta berpartisipasi dalam konsorsium Proyek Pipa Rokan.
Pada Proyek Pipa Rokan sendiri, perseroan bersama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) melaksanakan proyek pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam-Bangka Dumai dari Koridor Minas-Duri Dumai.
Proyek tersebut mempunyai nilai belanja modal sebesar USD300 juta.
Pertagas dan Perseroan masing-masing memiliki partisipasi sebesar 75% dan 25%, sehingga kontribusi Perseroan adalah sebesar USD75juta.
Oka Lesmana, Direktur PT Rukun Raharja, Tbk (RAJA) melalui keterangan resminya menyampaikan bahwa sampai dengan akhir Oktober 2022 ruas baru pipa minyak Rokan telah menyalurkan 6,7 juta barrel.
"Perseroan mengharapkan volume tersebut dapat meningkat, dan pemanfaatan pipa minyak Rokan dapat lebih optimal," ujarnya dikutip pada Jumat (9/12/2022).
Menurut dia pengaliran penuh di pipa baru tersebut direncanakan dapat terealisasi pada kuartal pertama 2023.
Oil Transfer Agreement (OTA) telah ditandatangani pada akhir November lalu sehingga kontribusi pendapatan dari Pipa Rokan pada Desember 2022 dapat diproyeksikan paling tidak USD 30 Juta.
Perseroan akan mendapatkan 25% bagian dari total pendapatan tersebut atau sekitar USD 7,5 Juta.
Sedangkan untuk tahun 2023, Pipa Rokan diproyeksikan akan berkontribusi sekitar USD 130-140Juta atau sekitar USD 32,5-35 Juta yang akan menjadi bagian Perseroan.