Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi dan inovasi pada banyak sektor penopang perekonomian, termasuk fasilitas penunjang transportasi.
Teknologi dan inovasi ini diharapkan dapat membentuk ekosistem digital di berbagai sektor.
Satu diantara banyaknya inovasi yang dihadirkan untuk mendukung akselerasi ekosistem digital di sektor logistik adalah dengan hadirnya Logee Port di pelabuhan.
Proses digitalisasi ini nantinya akan diterapkan di pelabuhan dan logistik lainnya, sehingga mampu beradaptasi terhadap transformasi di era disrupsi digital ini.
Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan layanan ini merupakan upaya pihaknya dalam mengakselerasi ekosistem digital logistik.
Semua proses konvensional dipindahkan secara paperless, simplicity, and transparency, dengan tujuan mengurangi cost operational logistics PPJK.
"Saat ini, Logee Port telah terintegrasi dengan Terminal Peti kemas NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru yaitu JICT (PT Jakarta International Container Terminal)," kata Fajrin, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (9/12/2022).
Sebagai platform Bussiness to Bussiness (B2B), Logee Port menyediakan layanan pengurusan gate pass kontainer ekspor dan impor hingga pencarian armada secara digital ditambah fitur lengkap visibility dashboard hingga digital gate pass yang bisa didapatkan oleh driver.
Ekosistem digital ini, kata dia, sejalan dengan harapan pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 tahun 2020 Tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional.
Baca juga: JICT Fungsikan 2 Crane Baru, Kapal Ocean Network Express Jadi Pengguna Perdana
Sementara biaya logistik di Indonesia mencapai 26 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan rata-rata biaya logistik di negara-negara tetangga hanya 13 persen.
Melalui perusahaan BUMN ini, pemerintah berharap dapat menekan biaya logistik hingga 17 persen dua tahun mendatang.
"Lewat digitalisasi, pemerintah berharap biaya logistik bisa ditekan hingga 17 persen pada 2024," jelas Fajrin.
Perlu diketahui, pengurusan gate pass di pelabuhan telah menjadi kegiatan operasional sehari-hari yang dilakukan Pemilik Barang atau Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).