Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mengatakan rumah produksi bersama atau factory sharing dapat dimanfaatkan UMKM dalam upaya meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkannya.
"Misalnya jahe. Di Factory Sharing bisa diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah. Sehingga ketika dipasarkan, hasilnya bisa lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Arif dalam keterangannya, Minggu (11/12/2022).
Factory Sharing juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kemasan produk. "Selain produksi, keberadaan Factory Sharing juga bisa dimanfaatkan sebagai rumah kemasan," ujarnya.
Arif berharap adanya Factory Sharing dapat membuat warga dan para pelaku UMKM tidak lagi menjual produk bahan mentahan atau bahan baku.
Ketika meninjau pembangunan Factory Sharing di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ia memastikan konstruksinya akan selesai pada akhir 2022 dan segera beroperasi pada 2023 mendatang.
"Saya sudah mengecek langsung dan mendapat kepastian itu (dari pihak kontraktor)," katanya.
Baca juga: KemenkopUKM Siapkan Factory Sharing untuk Olah Hasil Pertanian
Selain meninjau pembangunan Factory Sharing, Arif melakukan kegiatan evaluasi dan monitoring Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Dana Alokasi Khusus Nonfisik (PK2UMK DAK Nonfisik) di Kota Samarinda, Kaltim.
"Tujuannya adalah memastikan kegiatan-kegiatan prioritas UMKM bisa terjabar dari atas sampai ke bawah dan bersinergi bersama," ucap Arif.
Baca juga: XL Axiata Gaet 200 Ribu UMKM Perempuan Lewat Program Sisternet
Dalam kesempatan itu, ia memaparkan evaluasi kegiatan UMKM, agar bisa satu arah dari pusat ke daerah guna mencapai target dan diwujudkan bersama.
"Misalnya, terkait koperasi moderen, kami memiliki target secara nasional, juga diharapkan bisa diwujudkan bersama. Harapannya, itu bisa meningkatkan pendapatan APBD," kata Arif.