Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memberikan klarifikasi terkait beban gaji karyawan yang mencapai Rp 11,2 triliun dengan jumlah karyawan mencapai 10.541 orang.
Sekretaris perusahaan R A Koesoemohadiani mengatakan, GoTo telah memberikan dana kompensasi karyawan yang berakhir pada 30 September 2022 lalu.
Menurut Koesoemohadiani, alokasi dana kompensasi tersebut berbasis saham selama 9 bulan.
"Sebagaimana diketahui, kami melakukan IPO di tahun 2022 dan sebagai bagian dari proses IPO tersebut, kami memberikan alokasi opsi saham bagi para karyawan. Beban kompensasi dalam bentuk saham ini bukan merupakan item tunai," kata Sekretaris perusahaan R A Koesoemohadiani, dikutip Sabtu (10/12/2022).
Baca juga: Siang Ini IHSG Merosot ke 6.710, Saham GOTO Puncak Top Losers
Dikatakan Koesoemohadiani, alokasi dana kompensasi berbasis saham biasanya didistribusikan selama periode 4 tahun. Lebih lanjut, kata dia, dana itu tidak diberikan secara langsung atau one-go pada hari ini.
Adapun diberitakan sebelumnya, Direktur dan Chief of Human Resources Officer GoTo, Melissa Siska Juminto mengungkapkan alasan perusahaanya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi 1.300 karyawannya.
Menurut Melissa, kebijakan tersebut merupakan langkah untuk mendorong kinerja bisnis yang lebih sehat, meski kata Melissa, harus melewati keputusan yang sulit.
"Beberapa waktu yang lalu, dengan berat hati kami melakukan perampingan jumlah karyawan yang berdampak pada 1.300 orang atau 12 persen dari total jumlah karyawan grup GoTo," ungkap Melissa dalam acara Public Expose GoTo, Kamis (8/12/2022).
"Keputusan ini merupakan langkah yang sangat sulit. Namun perlu dilakukan untuk mendorong kinerja bisnis yang semakin sehat," sambungnya.
Lebih lanjut, Melissa memaparkan, langkah lain dalam mengelola biaya, terkait dengan sumber daya manusia (SDM) yaitu dengan melakukan pengetatan dari sisi rekrutmen.
Baca juga: Direktur GoTo Ungkap Alasan Melakukan PHK Terhadap 1.300 Karyawan
Kemudian, membatasi perjalanan dinas non-esensial, melakukan perampingan organisasi termasuk konsolidasi dan fungsi-fungsi korporat.
"Hasil dari langkah-langkah ini akan terlihat di kuartal-kuartal berikutnya," tegasnya.
Selain itu, Melissa mengatakan, pihaknya bakal terus melakukan berbagai upaya untuk dapat mengoptimalisasi biaya operasional lainnya.
"Dilakukan dalam rangka mempercepat langkah menuju profitabilitas perusahaan," lanjutnya.