Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan sektor komoditas pertanian menjadi perhatian Kementerian Perindustrian (Kemenperin), termasuk di dalamnya produk-produk yang berasal dari umbi porang.
Guna meraih pasar ekspor lebih luas, kebijakan hilirisasi porang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah porang di dalam negeri melalui pemanfaatan teknologi.
Di sebuah Forum Grup Diskusi (FGD) Kemenperin melaporkan beberapa perkembangan yang telah dicapai dalam upaya pengembangan industri pengolahan porang.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, mengatakan produk olahan porang punya pasar ekspor yang menjanjikan, seperti tepung glukomanan, beras porang dan lain sebagainya.
"Apalagi, harga porang di pasaran ekspor saat ini terus meningkat. Dari sisi produksi juga sudah cukup meningkat, termasuk investasi di sektor ini mulai bertambah. Jadi, industri ini semakin tumbuh dan kemampuan produksinya sudah ada yang sampai pada produk tepung glukomanan," tutur Putu, Kamis (15/12/2022).
Guna lebih mengoptimalkan kebijakan hilirisasi sektor agro ini, Kemenperin proaktif menggandeng berbagai pihak dan stakeholder terkait.
"Melalui kolaborasi ini, kami ingin mendapatkan solusi yang komprehensif, khususnya mengoptimalkan penyerapan porang di dalam negeri," ujarnya.
Selain itu diharapkan dapat menjadi embrio terbentuknya sebuah ekosistem atau wadah untuk pengembangan industri pengolahan porang yang inovatif dan berdaya saing," ungkapnya.
Baca juga: Porang Asal Bandung Tembus Pasar China, Nilainya Rp 1,8 Miliar
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, sumber bahan baku porang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali dan beberapa daerah lainnya dengan estimasi total luasan 47.641 hektar.
"Jika 1 hektar lahan menghasilkan 15 ton, maka estimasi produksi porang adalah kurang lebih 714.000 ton dalam satu tahun," sebut Putu.
Baca juga: Kementan Dukung Investor Bangun Pabrik Olahan Porang Skala Besar di Lombok Barat
Manfaat porang, terutama umbinya, digunakan untuk bahan baku pembuatan tepung konjak atau tepung glukomanan.
"Umbi porang berpotensi memiliki nilai ekonomis tinggi, karena mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan sehingga prospektif dijadikan sebagai bahan baku industri pangan," terangnya.
Beberapa produk pangan yang mengandung olahan porang, antara lain jelly powder, mi shirataki, beras shirataki, konyaku, sosis, bakso, produk bakery, cokelat dan es krim.
Baca juga: Jokowi Tinjau Pengolahan Porang yang Akan Menjadi Makanan Masa Depan
"Potensi ekonomi ini jika dikelola dengan baik dan diiringi dengan sinergi antar berbagai pihak akan memberikan keuntungan, baik bagi petani sebagai penyedia bahan baku, maupun industri sebagai penyerap bahan baku untuk diolah lebih lanjut," jelas Putu.