News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perlu Kebijakan Komprehensif dari Pemerintah untuk Dukung Iklim Investasi yang Kondusif

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pemerintah perlu menjaga iklim investasi yang kondusif. Sebab Core memperkirakan investasi akan menjadi sumber pertumbuhan perekonomian kedua terbesar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti CORE Indonesia Eliza Mardian mengatakan, pemerintah perlu menjaga iklim investasi yang kondusif.

Sebab berdasarkan Coreoutlook 2023 lalu, Core memperkirakan investasi akan menjadi sumber pertumbuhan perekonomian kedua terbesar.

Untuk itu, baik pemerintah pusat dan daerah didorong untuk kebijakan yang komprehensif.

"Perlunya kebijakan yang suportif, komprehensif dan jelas baik kebijakan daerah maupun pusat. Jangan ada tumpang tindih," kata Eliza, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Kementerian Investasi Tawarkan 22 Proyek Investasi di 13 Provinsi Senilai Rp 37,32 Triliun

Selain itu, kata Eliza, perlu shock absorber jika dampak krisis ekonomi global mulai merembet ke Indonesia.

Terutama, mengantisipasi potensi badai PHK yang akan berdampak pada daya beli masyarakat dan mempengaruhi tingkat konsumsi.

"Dalam hal belanja pemerintah. Instrumen Fiskal merupakan shock absorber, ketika Indonesia dihadapkan dengan badai PHK maka pemerintah perlu memberikan stimulus untuk sektor-sektor yang rentan PHK serta program jaring pengaman untuk yang terkena PHK," ucap Eliza.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan komitmen investasi yang diterima Indonesia dari Presidensi G20.

"Pada 2023, pemerintah menindaklanjuti komitmen investasi yang dibuat untuk Indonesia sebagai hasil dari KTT G20 di Bali, antara lain Just Energy Transition Partnership sebesar US$20 miliar untuk energi bersih di Indonesia," kata Airlangga.

Selain itu Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut, terdapat Asia Zero Emission Community dengan komitmen penyediaan dana US$500 juta untuk Indonesia dan Partnership for Global Infrastructure and Investment berupa pendanaan US$600 miliar dari negara-negara G7 dalam bentuk pinjaman dan hibah.

Dana itu akan digunakan untuk pengembangan proyek infrastruktur berkelanjutan di negara berkembang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini