Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Pemerintah Taiwan akan mendenda pemasok utama Apple, Foxconn, atas tuduhan investasi tidak sah Foxconn di perusahaan produsen chip di China.
Taiwan telah mewaspadai ambisi China untuk meningkatkan industri semikonduktornya dan memperketat undang-undang untuk mencegah China mencuri teknologi chipnya.
Foxconn yang menjadi pemasok dan produsen iPhone Apple, terungkap pada Juli sebagai pemegang saham raksasa chip China Tsinghua Unigroup.
Pada Jumat (16/12/2022) malam lalu, Foxconn mengatakan dalam pengajuan ke bursa saham Taipei, anak perusahaannya di China telah setuju untuk menjual seluruh saham ekuitasnya di Tsinghua Unigroup.
Kementerian Ekonomi Taiwan mengatakan, sebagai tanggapan bahwa komisi investasinya yang harus menyetujui semua investasi asing, akan meminta Foxconn pada Senin (19/12/2022) untuk memberi “penjelasan lengkap” mengenai investasi tersebut.
“Untuk investasi yang tidak diumumkan sebelumnya, jumlahnya tetap akan dihitung sesuai dengan rumus dan sanksinya akan dikenakan sesuai dengan undang-undang,” kata Kementerian Ekonomi Taiwan tanpa memberikan rincian, seperti yang dilansir dari CNBC.
Foxconn tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai masalah ini.
Sumber-sumber yang mengetahui masalah ini sebelumnya mengatakan kepada Reuters, Foxconn tidak meminta persetujuan dari Pemerintah Taiwan sebelum investasi dilakukan.
Pihak berwenang Taiwan percaya hal tersebut melanggar undang-undang yang mengatur hubungan Taiwan dengan China, yang mengklaim Taipei sebagai miliknya.
Baca juga: Pendiri Foxconn Terry Gou Desak Pemerintah China Longgarkan Pembatasan Covid-19
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu di hadapan kementerian ekonomi Taiwan, Foxconn mengatakan bahwa menjelang akhir tahun investasi awal “masih belum selesai.”
Foxconn mengungkapan entitas China Xingwei, yang 99 persen dikendalikan oleh unit perusahaan itu yang terdaftar di China, Foxconn Industrial Internet Co Ltd (FII), telah setuju untuk menjual kepemilikannya setidaknya senilai 5,38 miliar yuan atau sekitar 772 juta dolar AS kepada sebuah perusahaan China bernama Yantai Haixiu.
Baca juga: Foxconn Beri Sinyal Pemulihan, Produksi iPhone 14 Pro Akan Kembali Dilanjutkan
Xingwei mengendalikan sekitar 48,9 persen saham di entitas berbeda yang memegang 20 persen saham kendaraan di Unigroup.
“Untuk menghindari ketidakpastian dari penundaan atau dampak lebih lanjut terhadap perencanaan investasi dan penyebaran modal yang fleksibel, Dana Xingwei akan mentransfer seluruh kepemilikannya di Shengyue Guangzhou ke Yantai Haixiu,” kata perusahaan China Xingwei.