Setalah alumina, akan masuk ke aluminium, atau pemurnian aluminium ingot.
Baca juga: Kalah di WTO, Kemungkinan Pemerintah akan Naikan Pajak Ekspor Bijih Nikel
“Dari situ akan turun keturunannya dalam bentuk batangan atau dalam bentuk flat, tentu nanti akan turun lagi dalam bentuk industri yang sekarang sudah punya ekosistem yaitu industri permesinan dan industri konstruksi,” jelas dia.
Airlangga juga menyebut kebijakan ini juga akan menghemat devisa negara. Pasalnya, saat ini impor alumunium Indonesia tercatat mencapai 2 miliar dolar AS.
“Penghematan devisa yang 2 miliar dolar AS dari ekspor yang diperkirakan juga bisa mencapai nilai yang cukup signifikan di sekitar Rp 62 triliun,” kata Airlangga.(tribun network/den/fik/dod)