Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan jajaran PT KAI untuk melayani dan menjaga keamanan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.
Budi juga meminta seluruh stasiun-stasiun yang menjadi moda transportasi favorit penumpang itu, agar dilengkapi dengan metal detector.
"Saya menugaskan pada PT KAI untuk untuk menggunakan metal detector untuk penumpang-penumpang yang akan ikut dalam kegiatan ini," kata Budi saat Apel Gelar Pasukan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Baca juga: Ruas Tol Dalam Kota Diprediksi Alami Kepadatan Pada Masa Nataru Saat H-2 Natal 2022
Budi juga turut meminta kepada tim pengamanan di stasiun-stasiun, untuk menerapkan metal detector secara menyeluruh.
"Saya juga tadi minta security untuk menggunakan metal detektor secara menyeluruh, maupun random. Karena kita tidak ingin kegiatan yang mulia ini dinodai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.
Selain itu, Budi juga mengatakan, pandemi Covid-19 masih berlangsung. Karenanya, dia juga meminta petugas yang berjaga di stasiun-stasiun perkeretapian untuk menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
"Saya minta kepada direksi dan semua pihak, untuk melaksanakan prokes dengan baik dan sebagai mana kita juga lakukan di angkutan udara," lanjut Budi.
Terkait hal tersebut, Budi berjanji akan melakukan kunjungan ke beberapa stasiun kereta api untuk memastikan pelaksanaan pelayanan dengan baik.
"Saya janjikan, saya juga akan menemui anda di berbagai stasiun dan saya yakin anda bisa melaksanakan dengan baik," tuturnya.
Jam Operasional Ditambah
Budi Karya menyebutkan bahwa, terjadi penambahan jam operasional kereta api selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.
"Mobilisasi kereta api dilakukan dengan lebih maksimal, dengan yang katakanlah biasanya operasi 12 jam jadi 15 jam, atau 15 jam atau jadi 18 jam," kata Budi dalam Apel Gelar Pasukan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 di Stasiun Gambir, Kamis (22/12/2022).
Hal itu dilakukan menyusul peningkatan jumlah penumpang kereta api sebesar 27 persen. Budi mengatakan, penambahan jumlah penumpang itu mampu dicapai dengan meningkatnya daya operasional kereta api.