Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia membatasi ekspor komoditas mentah di tahun 2023 demi mendorong hilirisasi tambang khususnya komoditi mineral kritis.
Holding Industri Pertambangan di Indonesia, Mining Industry Indonesia atau MIND ID, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM memiliki berperan merealisasikan upaya tersebut termasuk pula dalam mewujudkan energi baru terbarukan, energi yang rendah emisi, serta program–program dekarbonisasi lainnya.
Direktur Utama MIND.ID Hendi Prio Santoso mengatakan, pihaknya mendorong seluruh operasional bisnisnya hingga tahap hilirisasi, memetakan dan memikirkan seluruh produksi dari komoditas tambang ini hingga menjadi produk hilirisasinya agar memiliki benefit dan manfaatnya bisa dimaksimalkan untuk bangsa Indonesia.
"Bentuk nyata program dalam mendorong hilirisasi adalah melalui dibangunnya Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace oleh PT Timah Tbk sebagai upaya untuk mendorong hilirisasi mineral timah," kata Hendi dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12/2022).
Hilirisasi dilakukan dari hanya bisa mengolah konsentrat bijih timah kadar tinggi (>70 persen), diharapkan mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40% Sn.
Dengan demikian juga mampu menekan biaya produksi sehingga lebih bisa bersaing dengan produk timah international serta lebih safety, dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan karena dilengkapi dengan Hygiene Sistem dan Wastewater Treatment.
Sementara untuk menjawab energi hijau, MIND ID melalui PT INALUM (Persero) telah menggunakan PLTA sebagai energi primer dalam seluruh pengolahan produksi aluminiumnya.
Baca juga: Menperin Beberkan Capaian Hilirisasi Pada Tiga Sektor Manufaktur
PT Inalum (Persero) saat ini juga tengah menjalankan studi untuk pengembangan perluasan Brownfield Smelter yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Hasil dari studi ini diharapkan dapat menduplikasi produksi Inalum dan dengan konsumsi energi yang sama, teknologi smelter ini dapat menghasilkan double capacity per tahunnya selain sebagai bentuk keandalan dan ketersediaan kebutuhan aluminium nasional.
Saat acara Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Presiden RI Joko Widodo mengatakan, mulai akan membatasi ekspor komoditas mentah di tahun 2023, mendorong hilirisasi tambang terutama untuk komoditi yang tergolong mineral kritis.
Baca juga: Jokowi Ngotot Hilirisasi Bijih Nikel Dilanjutkan, Nilai Tambahnya 15 Kali Lipat
Hilirisasi sebut Presiden Joko Widodo akan didukung oleh energi hijau, energi ramah lingkungan yang berasal dari bahan-bahan yang relatif aman serta tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
"Secara garis besar, istilah energi hijau mengacu terhadap semua sumber energi yang dapat menjaga bumi menjadi lebih baik dan dapat diperbarui," kata Joko Widodo dalam acara Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Didukung dengan energi hijau, kata Jokowi maka artinya Indonesia mengambil peran aktif pada perwujudan Energi baru terbarukan, energi yang rendah emisi, serta program – program dekarbonisasi lainnya dalam menjalankan operasional bisnisnya.
"Inilah sebenarnya kekuatan besar kita: Hilirisasi kemudian didukung dengan energi hijau,” ujar Joko Widodo.