Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menyatakan, sudah membahas dengan PT ASDP Indonesia Ferry terkait persiapan libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di sektor kapal penyeberangan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, mitigasi yang dilakukan adalah terkait cuaca, jalan, jumlah pelabuhan, dan jenis kapal yang digunakan tidak boleh ukuran kecil dan kecepatan rendah atau lambat.
"Saya mengingatkan lagi kepada pak dirjen darat, untuk mengintruksikan mulai besok kapal yang digunakan adalah kapal besar dan kecepatan tinggi.
Baca juga: Mendagri Minta Forkopimda Rapat Koordinasi dengan Stakeholder Lainnya terkait Persiapan Nataru 2023
Kita tahu kalau kapal kecil dan kecepatan rendah labil kalau ada gangguan cuaca, kalau kapal lebih besar mendapatkan kestabilan lebih baik dan kapasitas lebih baik," ujarnya di Kantor Utama PT Jasa Marga Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).
Budi Karya menyampaikan, sebenarnya sejak waktu rapat koordinasi persiapan Nataru sudah disampaikan hal tersebut kepada jajarannya.
"Saya tidak tahu apa sudah dilakukan, besok saya dan menteri PMK akan kunjungi Bakauheni dan Merak untuk menyaksikan apa yang dilakukan.
Banyak improvement dari ticketing, tapi belum efektif, saya lihat harus jauh daripada titik keberangkatan mereka," katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, ada tiga pelabuhan di sisi Pulau Jawa yang harus dimaksimalkan pada periode Nataru kali ini.
Baca juga: PGN Pastikan Kelancaran Distribusi dan Layanan Gas Bumi Nasional Saat Libur Nataru
"Pelabuhan kita ada tiga di sisi Pulau Jawa, ada Indah Kiat, tapi akan lebih produktif Ciwandan karena berada sebelum Merak, sehingga bisa memecah lalu lintas.
Bisa diadakan lima dermaga, sehingga kapal-kapal tidak ke Bakauheni, tapi Ciwandan, jadi pengalaman buruk kita pada saat Lebaran di Merak-Bakauheuni tidak terjadi," pungkas Budi Karya.