TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Borobudur meluluskan 532 mahasiswa dan mahasiswinya. Kelulusan mereka ditandai dalam wisuda yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Kamis (22/12/2022).
Turut hadir dalam wisuda Universitas Borobudur kali ini ialah Menteri BUMN Erick Thohir. Erick memberikan orasi ilmiah dengan judul 'Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berintegritas, Berkualitas, Berjiwa Entepreneur di Era Teknologi Informasi'.
"Pertama-tama saya ingin ucapkan terima kasih atas undangan yang diberikan dari seluruh pimpinan yang ada di Universitas Borobudur yang tentu tadi Pak Rektor sudah memberikan motivasi bagaimana perubahan dunia ke depan dan kita sebagai bangsa harus beradaptasi terhadap perubahan ini. Jangan hanya jadi penonton tapi juga harus jadi pemain," kata Erick mengawali orasi ilmiahnya.
Baca juga: Pelaku Industri Respons Upaya Kemenperin Siapkan SDM Berorientasi Penggunaan Teknologi Digital
Menurut Erick, salah satu kelemahan bangsa Indonesia ialah tidak pernah menggali potensi sumber daya manusia (SDM) nya. Apalagi, sekarang era industri 4.0, dan akan menuju 5.0.
"Artinya apa? Dibutuhkan kekuatan baru, yaitu kalau dari versi saya yaitu knowledge space economy. Artinya apa? Pertumbuhan ekonomi berdasarkan manusianya untuk menciptakan atau berinovasi atau berkompetisi," ujar Erick.
Erick juga mengaku optimis satu abad Indonesia pada tahun 2045 mendatang, pertumbuhan ekonomi akan bertahan di 5 persen.
"Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ini sampai tahun 2045 itu, insya allah akan terus tumbuh 5 persen setiap tahunnya. Kalau kita lihat data statistik ekonomi kita kurang lebih 4,7-5,2 persen. Artinya apa? Tetap tumbuh sekitar 5 persen, prediksi di 4,9 persen. Tentu kalau kita lihat ini banyak yang men challenge banyak yang mempertanyakan benar gak sih," ucap Erick.
Diketahui, Universitas Borobudur, pada acara wisuda tahun ini meluluskan dari program diploma, sarjana, magister dan doktor (D3, S1, S2 dan S3).
Dalam prosesnya, wisudawan-wisudawati terbaik satu persatu dipanggil. Mulai dari terbaik program studi doktor ilmu hukum Universitas Borobudur dengan IPK 4,00, yaitu Prof. Dr. Darmadi Durianto.
Kemudian, lulusan terbaik program studi doktor ilmu ekonomi, pasca sarjana Universitas Borobudur dengan IPK 3,76, Dr. Saniatul Latifah.
Lalu, lulusan terbaik program studi magister manajemen pasca sarjana universitas Borobudur dengan IPK 4,00 Nur Sahadah. Selanjutnya, dipanggil satu persatu para wisudawan-wusdawati pasca sarjana dan sarjana.
Salah satu lulusan terbaik dalam wisuda tersebut, Darmadi Durianto, mengaku terharu dan bangga menjadi salah satu wisudawan terbaik di kampus dengan tenaga pengajar yang profesional.
"Universitas Borobudur adalah salah satu fakultas hukum terbaik di Indonesia. Dosen-dosennya sangat berkualitas dan punya jejak rekam yang sangat tinggi dalam dunia hukum," kata Anggota Komisi VI DPR RI itu.
Selain itu, Darmadi juga mengakui selama menempuh studi di Universitas Borobudur banyak pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat yang dapat diaplikasikan dalam praktik kehidupan.
"Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dan dapat saya terapkan selama bertugas di DPR RI terutama saat membahas RUU di Badan Legislasi DPR maupun saat mengkaji konstitusi di Badan Pengkajian MPR. Mendapatkan pengalaman teori dan praktek yang luar biasa selama kuliah di Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur," tutur Anggota Baleg DPR RI itu.