News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Risiko Terbakar Akibat Korsleting, Samsung Tarik 660.000 Produk Mesin Cuci di AS

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi mesin cuci Samsung

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Samsung dikabarkan telah menarik lebih dari 660.000 mesin cuci di Amerika Serikat menyusul adanya laporan korsleting dan panas berlebih, yang dapat memicu kebakaran.

Perusahaan yang berbasis di Korea Selatan itu telah menerima 51 laporan mengenai mesin cuci yang mudah panas hingga mengeluarkan asap ketika sedang digunakan. Dari jumlah tersebut, sepuluh di antaranya mengakibatkan kerusakan properti, dan tiga pelanggan melaporkan cedera akibat menghirup asap.

Baca juga: Terdampak Masalah pada Kamera, Samsung Pangkas Pengiriman Galaxy A23 5G

Dikutip dari CNN, Samsung telah menarik beberapa model mesin cuci yang dianggap berisiko hingga menimbulkan kebakaran. Beberapa model mesin cuci tersebut antara lain, WA49B, WA50B, WA51A, WA52A, WA54A, dan WA55A.

Adapun 663.500 mesin cuci dijual di pengecer besar seperti Best Buy, Costco, The Home Depot, dan Lowe's dari Juni 2021 hingga Desember 2022, dengan harga antara 900 dolar AS hingga 1.500 dolar AS.

“Konsumen harus segera memeriksa apakah perangkat lunak mesin cuci mereka telah diperbarui untuk mencegah bahaya tersebut dan, jika tidak, konsumen harus segera berhenti menggunakan mesin cuci sampai peranti lunaknya diperbarui,” kata komisi keamanan produk konsumen AS (CPSC).

Baca juga: Harga HP Samsung Galaxy S Series Terbaru Bulan Desember 2022, Dibanderol Mulai Rp 8 Jutaan

Sementara itu, Samsung mengingatkan kembali kepada pengguna mesin cuci buatannya untuk selalu menghubungkan produk tersebut dengan internet ataupun wifi agar dapat melakukan pembaruan perangkat lunak secara otomatis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini