News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia Geser Hartono Bersaudara, Hartanya Rp434,4 Triliun

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik Bayan Resources, Low Tuck Kwong. Simak profil Low Tuck Kwong, orang terkaya di Indonesia yang geser Hartono bersaudara. Hartanya capai Rp434,4 triliun.

TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha Low Tuck Kwong resmi menggeser Hartono bersaudara sebagai orang terkaya di Indonesia 2022.

Menurut Real Time Billionaires Forbes, Low Tuck Kwong saat ini berada di peringkat ke-48 orang terkaya di dunia.

Sementara itu, R Budi Hartono di urutan ke-67 dan Michael Hartono di peringkat 71.

Tahun ini, kekayaan Low Tuck Kwong mencapai 27,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp434,4 triliun (dengan kurs Rp15.625).

Hartanya ini naik sebanyak 10,39 persen atau 2,6 miliar dolar AS (Rp40,6 triliun).

Lantas, seperti apa profil Low Tuck Kwong?

Baca juga: Deretan Bisnis Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia

Profil Low Tuck Kwong

Dikutip dari Kontan.co.id, Low Tuck Kwong lahir di Singapura pada 17 April 1948.

Ayahnya adalah David Low Nyi Ngo, pemilik dan direktur dari perusahaan konstruksi di Singapura.

Sejak usia 20 tahun, Low Tuck Kwong sudah bekerja untuk perusahan konstruksi ayahnya.

Ia pindah ke Indonesia pada 1972 untuk mendapatkan kesempatan lebih besar.

Tahun 1973, Low Tuck Kwong mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang bergerak di bidang konstruksi.

Kelamaan, perusahaan ini juga menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks.

Pada 1988, JSI merambah ke pertambangan batubara kontrak hingga akhirnya Low Tuck Kwong mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaha Perkasapratama.

Di bawah kepemimpinan Low Tuck Kwong, Bayan Group bertransformasi menjadi perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang sukses, dikutip dari situs resmi Bayan Resources.

Saat ini, Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batubara terdepan di Indonesia dengan kepemilikan atas Balikpapan Coal Terminal, Dermaga Perkasa dan Wahana, serta dua Floating Transfer Barge (KFT).

Fasilitas-fasilitas ini mencakup kemampuan untuk membongkar batubara, menimbun batubara, dan memuat kapal pada kecepatan antara 3.000-8.000 ton per jam.

Beberapa fasilitas ini juga dapat mencampur batubara dari berbagai tempat penimbunan (stockpile) dan kualitas.

Ia resmi mengubah kewarganegaraannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tahun 1992.

Low Tuck Kwong ()

Baca juga: Low Tuck Kwong Jadi Orang Terkaya RI, Berikut Daftar 10 Besar Orang Paling Tajir Se-Indonesia

Kesuksesannya sebagai pengusaha saat ini membuat Low Tuck Kwong dikenal sebagai Raja Batu Bara.

Selain di Indonesia, ia juga mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy yang sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources.

Ia juga diketahui memiliki keterkaitan dengan The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Elekctric.

Low Tuck Kwong merupakan pencinta binatang.

Ia memiliki kebun binatang di Kalimantan yang berisikan puluhan hewan, termasuk siamang, beruang madu, burung merak, hingga orangutan.

Tak hanya itu, ia juga merehabilitasi orangutan untuk dikembalikan ke alam liar.

Pada Oktober 2019, Low Tuck Kwong mendonasikan 7 juta dolar AS (Rp109,3 miliar) kepada Dana Lestari ITB.

Harga Saham Perusahaannya Juga Meroket

Low Tuck Kwong, pemegang saham yang juga Komisaris Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) (FORBES)

Naiknya jumlah kekayaan Low Tuck Kwong juga diiringi dengan kenaikan saham PT Bayan Resources.

Hingga Jumat (26/12/2022), harga saham emiten batubara itu telah meroket sekitar 608,97 persen secara year to date ke posisi Rp18.575 per saham.

Selain tersengat sentimen kenaikan harga batu bara, lonjakan harga saham BYAN disebabkan oleh aksi stock split yang dilakukan perusahaan pada awal Desember 2022.

Semenjak perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10, harga saham BYAN terus menanjak.

Dilansir Kompas.com, Low Tuck Kwong saat ini menjadi pemegang saham mayoritas BYAN.

Data RTI menunjukan, Low Tuck menggengam 2,03 miliar atau setara 60,93 persen saham BYAN.

Baca juga: Deretan Bisnis Low Tuck Kwong, Orang Terkaya di Indonesia

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kontan.co.id/Adi Wikanto, Kompas.com/Rully R Ramli)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini