TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea meminta Pemerintah untuk menghitung ulang rencana mengakhiri pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Tanah Air.
Menurutnya, berkaca pada kasus Covid-19 yang kembali melonjak di China, kembali mengalami lonjakan signifikan.
Apalagi, kata Andi Gani, kasus Covid-19 di Indonesia masih mengalami fluktuasi.
"Saya langsung mengontak teman di China. Bahwa Covid-19 d isana menjangkiti ratusan ribu orang setiap harinya. Tentunya ini juga membahayakan keselamatan pekerja," kata Andi Gani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Baca juga: Kapan PPKM Dihentikan? Jokowi Tegaskan Masih Tunggu Kajian, Ahli Sebut Momen Nataru Rawan
Andi Gani yang juga Pimpinan Konfederasi Buruh ASEAN (ATUC) ini menegaskan, Pemerintah harus memperhitungkan dengan matang keputusan mengakhiri PPKM.
"Jangan sampai kita menyatakan sudah endemi kemudian kasus Covid-19 meningkat, dan balik lagi menjadi pandemi," ujarnya.
Ia berharap Pemerintah tak terburu-buru mencabut PPKM sebagai kebijakan pengendalian Covid-19. Pemerintah diminta terus memantau situasi pandemi, setidaknya hingga libur Natal dan tahun baru 2023 usai.
Karena biasanya kasus Covid-19 meningkat usai masa liburan. Peningkatan kasus harian pun biasanya diikuti dengan naiknya angka kematian dan kasus aktif.
Seperti diketahui, Covid-19 kembali menggila di China. Dilaporkan, setengah juta orang terinfeksi dalam satu hari. Dikutip dari AFP, Qingdao merupakan kota dengan penduduk sekitar 10 juta orang, hampir seluruhnya terinfeksi Covid-19.
PPKM Kemungkinan Dihentikan
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Pemerintah akan segera menghentikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun ini.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat menghadiri Seminar Nasional dengan tema 'Outlook Perekonomian Indonesia 2023: Menjaga Resiliensi Melalui Transformasi Struktural' di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Diketahui, seiring berjalannya waktu, kasus aktif harian Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan.
Jokowi mengungkapkan, di pekan ini kasus harian Covid-19 di angka 1.200 kasus.