Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Standard Chartered Wealth Management Chief Investment Office (CIO) baru saja merilis laporan outlook 2023, menguraikan strategi investasi serta sejumlah tema utama untuk perekonomian yang diperkirakan akan terus menemui tantangan di 2023.
Hasilnya, tim CIO Standard Chartered merekomendasikan kepada para investor untuk membangun fondasi yang aman atau safe.
"Amankan imbal hasil Anda, tingkat imbal hasil saat ini menjadi satu di antara peluang besar di 2023.
Baca juga: Indonesia Peringkat Ketiga Pilihan Perusahaan Jepang untuk Investasi di Luar Negeri
Fokus harus ditujukan pada obligasi overweight seperti obligasi pemerintah dan/atau korporasi yang berkualitas dibandingkan dengan ekuitas dan uang tunai," ujar Group Chief Investment Officer Steve Brice dalam keterangannya, Rabu (11/1/2023).
Saran berikutnya adalah mengalokasikan investasi kepada nilai jangka panjang, di mana fokus terhadap tingkat imbal hasil harus diimbangi dengan eksposur ke nilai jangka panjang.
"Ini terlihat di pasar ekuitas dan obligasi Asia di luar Jepang, di kawasan Asia di luar Jepang, investasi bisa ditujukan pada ekuitas China yang overweight mengingat valuasinya yang murah serta katalis positif. Kelas aset menarik lainnya adalah obligasi Asia USD," kata Steve.
Selain itu, investor diminta antisipasi kejutan lebih lanjut karena adanya kemungkinan resesi di Amerika Serikat yang berarti investor harus siap menghadapi kejutan tidak menguntungkan.
Karena itu, obligasi pemerintah berkualitas tinggi dinilai dapat menjadi salah satu mitigasi tersebut, serta uang tunai dan emas juga merupakan penjaga portofolio utama.
Terahir, investor disarankan jeluar dari pendekatan tradisional, dengan asumsi bahwa kenaikan yang tidak normal dalam korelasi antara obligasi dan saham tidak akan bertahan hingga akhir 2023.
"Maka permintaan untuk aset yang relatif tidak berkorelasi kemungkinan besar akan terus berlanjut.
Strategi alternatif, seperti strategi alternatif likuid dan kelas aset privat dapat membantu," pungkas Steve.