Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri perhotelan di Pulau Bali kini perlahan mulai pulih seiring dengan makin landainya kasus Covid-19 di Tanah Air dan kembali membanjirnya wisatawan Tanah Air dan luar negeri ke Bali.
General Manager The Apurva Kempinski Bali Vincent Guironnet mengatakan tahun 2023 ini hotelnya mengincar target okupansi kamar 65 persen.
Dia optimistis target ini akan bisa tercapai mengingat animo wisatawan menginap hotel bintang lima makin meningkat tahun ini jika dibandingkan tahun 2022 lalu.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Okupansi The Nusa Dua Meningkat, Jumlah Wisatawan Asing Mencapai 47 Ribu Orang
The Apurva sebelumnya menjadi hotel akomodasi tempat menginap para kepala negara peserta KTT G20 bulan November 2022 lalu di Bali.
"Kami sudah melakukan upaya pemulihan sedini mungkin pada tahun 2022 dengan sangat agresif. Kami memproyeksikan Kempinski Bali akan memiliki okupansi lebih baik dari pada hotel-hotel yang baru memulai recovery di akhir 2022,” ujar Vincent di acara peluncuran kampanya Powerful Indonesia dan diskusi virtual dengan media, Jumat, 13 Januari 2023.
Vincent memaparkan pada kuartal I 2023 okupansi kamar di hotelnya masih akan berada di kisaran 50 persen saja, sementara rata-rata okupansi kamar hotel di Bali secara keseluruhan di 65 persen.
Sebagai perbandingan, sebelum pandemi rata-rata okupansi kamar The Apurva di kisaran 75 persen.
Terkait dengan kampanye Powerful Indonesia, Vincent menyatakan kampanye ini akan dijalankan sepanjang tahun 2023 ini yang ditonjolkan melalui program tematik bulanan, menampilkan ragam budaya, pemberdayaan komunitas dan masyarakat, pariwisata berkelanjutan (sustainability), dan program kerjasama dengan teman penyandang disabilitas.
Di kampanye ini pihaknya melibatkan kolektor dan kurator OHD Museum Dr. Oei Hong Djien, arsitek dan pelukis Raul Renanda dan fotografer budaya Stephane Sensey.
Untuk gerakan sustainability, resor ini akan menjajaki kerjasama dengan Dr. Lawrence Blair, Ari Bayu Aji, Gus Agung Gunarthawa dan Helianto Hilman. Sementara di dunia musik, akan melibatjan Aksan Sjuman, Anom Darsana dan Astrid Sulaiman.
Untuk penyandang disabilitas pihaknya bermitra dengan Difalink, untuk mengembangkan talenta muda dari para penyandang disabilitas, untuk membangun tim kerja yang kuat dan inklusif.