News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Logam Tanah Jarang, Harta Karun yang Ditemukan Swedia

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mineral logam langka

Sehingga pada tahun 1842, ada 6 logam tanah jarang yang telah ditemukan, yaitu yttrium, cerium, lanthanum, didymium, erbium dan terbium.

Pemanfaatan Tanah Jarang

Logam Tanah Jarang mampu menghasilkan neomagnet, yaitu magnet yang memiliki medan magnet yang lebih baik daripada magnet biasa.

Sehingga memungkinkan munculnya perkembangan teknologi berupa penurunan berat dan volume speaker yang ada. Selain itu, juga memungkinkan munculnya dinamo yang lebih kuat sehingga mampu menggerakkan mobil.

Sehingga dengan adanya logam tanah jarang, juga memungkinkan munculnya mobil bertenaga listrik yang dapat digunakan untuk perjalanan jauh. 

Pemanfaatan logam tanah jarang digunakan juga pada pembuatan pelat armor, korek gas otomatis, lampu keamanan di pertambangan, perhiasan, cat, lem. Untuk instalasi nuklir, logam tanah jarang digunakan dalam detektor nuklir dan pengkounter, rod kontrol nuklir.

Lokasi Logam Tanah Jarang di Dunia dan di Indonesia

China merupakan penghasil Logam Tanah Jarang (LTJ) terbesar di dunia. Pasalnya, China memiliki endapan LTJ dalam bentuk primer berupa produk sampingan dari tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan endapan lateritik.

Logam Tanah Jarang juga ditemukan di Amerika Serikat, tepatnya di Mountain Pass AS, lalu Olympic Dam di Australia Selatan di mana pada 1980-an ditemukan cebakan raksasa yang mengandung sejumlah besar unsur-unsur tanah jarang dan uranium.

Logam Tanah Jarang juga tersebar di Rusia, Asia Selatan, Afrika bagian selatan dan Amerika Latin.

Menurut catatan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), logam tanah jarang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya adalah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 19.917 ton.

Selanjutnya di Provinsi Bangka Belitung, dengan jumlah LTJ berupa monasit sebanyak 186.663 ton, lalu senotim sebanyak 20.734 ton. Kemudian di Kalimantan Barat terdapat LTJ Laterit  sebanyak 219 ton dan di Sulawesi Tengah LTJ Laterit 443 ton.

Jadi Bagian Persaingan AS dan China

Mengingat pentingnya dalam industri teknologi, tanah jarang juga menjadi salah satu front utama dalam persaingan AS dan China.

Amerika Serikat, yang telah lama mengandalkan China untuk impor mineral, berusaha memperkuat rantai pasokan domestiknya untuk tampil sebagai pemain global yang dominan.

Pada 2021, pemerintahan Joe Biden menargetkan tanah jarang, di antara prioritas rantai pasokan domestik lainnya, untuk mengurangi kerentanan industri ini terhadap ketegangan geopolitik antara dua negara adidaya tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini