Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar sebuah kabar yang menyebutkan bahwa terdapat adanya kecurangan dalam proses rekrutmen karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Di mana, ada sejumlah peserta yang kedapatan menggunakan jasa 'joki'.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN langsung mendorong dan menuntaskan adanya dugaan kasus tersebut.
Baca juga: Cara Cek Nilai Tes Bahasa Inggris Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Batch 2
"Kami langsung menindaklanjuti yang ramai, dan Pak Erick Thohir langsung memerintahkan kepada jajaran baik Deputi SDM maupun FHCI (Forum Human Capital Indonesia) untuk secepatnya menuntaskan hal ini," ucap Arya kepada wartawan, dikutip Senin (16/1/2023).
"Dan kalau memang perlu ditindak, ya ditindak. Jadi ini juga langkah-langkah yang kita lakukan dan antusias. FHCI ini punya metode yang membuat rekrutmen BUMN itu kalau ada yang pakai joki ketahuan juga. Jadi semua akan kita tindak lanjuti," sambungnya.
Arya juga mengatakan, Erick Thohir mengaku kecewa pasca mendengar adanya dugaan kecurangan rekrutmen karyawan.
"Jadi Pak Erick itu kecewa kok bisa, apalagi beliau melihat bahwa jadi karyawan BUMN aja sudah joki atau langkah-langkah yang tak benar. Gimana di BUMN-nya ketika bekerja," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, perbincangan mengenai hal itu viral di Twitter sampai-sampai para warganet me-mention Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
Mulanya, seorang pengguna Twitter di bawah ini menanyakan kepada akun @hrdbacot mengenai kecurangan tes BUMN.
Dalam utasnya itu ia membagikan sejumlah bukti kecurangan yang dilakukan oleh grup bimbingan belajar.
Ia membagikan sebuah tangkapan layar grup WhatsApp yang diduga berisi jawaban dari tes Bahasa Inggris.
Bahkan para peserta bimbingan belajar itu bisa mengikuti grup sesuai dengan perusahaan BUMN yang diminati.
Baca juga: Cara Daftar Rekrutmen Panwaslu Kelurahan/Desa dalam Pemilu Serentak 2024
Kemudian ada seorang pengguna akun lain membalas cuitan tersebut dengan membongkar sosok pemilik bimbingan belajar tersebut.
Nama pemilik bimbingan belajar bernama EduCV itu adalah Maulana Yusuf Hanafi, yang diduga seorang pegawai BUMN.
Dalam profil LinkedIn miliknya, pria tersebut diketahui sebagai salah satu pegawai Pertamina di Pekanbaru, Riau.
Dugaan kecurangan joki tes BUMN tersebut membuat kesal para warganet dan para peserta lainnya.