Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan, terus berkomitmen mendorong penciptaan lapangan pekerjaan.
Dalam presentasinya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, pemerintah dan BUMN mendorong penciptaan lebih dari 48 juta lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Data tersebut, tidak masuk hitungan project-project BUMN misalnya dalam membangun smelter Freeport di Surabaya yang mempekerjakan sekira 70 ribu orang.
Hal ini karena setelah 2 tahun project-nya jadi, tidak lagi sekira 70 ribu orang yang kerja, sehingga tidak masuk dalam hitungan pihaknya.
Baca juga: Hingga September 2022, Transaksi 597 Ribu Agen BRILink Capai Rp 963 Triliun
"Di sini, kita hitung angka-angka yang berkelanjutan mendapatkan pekerjaan dan kontinu ada di kerjaan itu. Makanya kita masukin contoh agen BRILink, agen BRILink itu yang kelasnya sudah namanya apa kemarin ya, juragan kalau nggak salah, itu income per bulannya bersih Rp 20 juta, gaji menteri Rp 19 juta," ujarnya dalam acara "Investor Appreciation Night and Market Outlook 2023: Journey to Recover", Kamis (19/1/2023).
Lebih lanjut, Erick mengatakan, Kementerian BUMN juga mendorong program Makmur yang melibatkan para petani di tanah air.
"Petani dikasih pinjaman, dikasih pupuk tepat waktu tanpa subsidi, dikasih bibit yang benar, mereka sekarang bisa memproduksi makanan. Ingat loh, kita ini 276 juta (penduduk)ndan ini salah satu negara yang sampah makanannya tertinggi di dunia, coba kalau ke mana-mana kue buang nggak dimakan tuh coba cek, tapi kita produksi terus," katanya.
Namun dengan tetap berproduksi, kondisi ekonomi petani dinilainya semakin miskin dan juga pengadaan tanah untuk pertanian tambah susah.
"Artinya apa? Harus hadir kita, nah di situlah kita dorong yang namanya Makmur ini, 250 ribu hektar, 160 ribu petani pendapatannya naik 34 persen. Nah, program-program ini yang saya rasa kadang-kadang namanya juga pemerintah, kadang-kadang programnya banyak, kita sosialisasinya belum maksimal, tapi ini yang kita lakukan," pungkas Erick.