Ia mengatakan pihaknya akan terus menginformasikan kepada masyarakat mengenai peningkatan sarana dan prasarana SPBU serta rest area.
Terkait lahan-lahan di mana akan dibangun SPBU rest area, Cahyadi sedang mengevaluasi lokasi tersebut.
"Sebagian ada yang punya warga, ada yang punya Perhutani, dan lain-lain. Tapi, tentu itu akan kita lakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Sedangkan bagi jalan yang amblas, dikatakan Cahyadi, akan diperbaiki lagi. Sama halnya dengan jalan longsor.
"Jalan berlubang akan ditutup lagi. Ada yang longsor, kita programkan lagi sehingga ada pemantapan dari jalurnya," kata Cahyadi.
Ia belum mempertimbangkan akan melebarkan jalan di jalur Pansela. Menurut dia, lebar aspal 7 meter yang sekarang masih menjadi standar Kementerian PUPR.
Namun, bila lalu lintas cukup banyak, ia mengatakan pihaknya baru akan mempertimbangkan melakukan pelebaran.
Baca juga: Jelang Tahun Baru, Pertamina Pastikan Kesiapan Layanan BBM dan LPG di Jalur Pansela Jawa Barat
"Kita akan terus tingkatkan sehingga tolong diinformasikan kepada masyarakat kita bahwa kita di Jawa ini ada lintas Pantai Selatan yang kondisinya cukup baik ya," katanya.
Jalur Pansela disebut sudah 95 persen dalam kondisi baik. Lima persennya masih terdapat kerusakan.
Namun, Cahyadi meyakinkan jalur Pansela siap dijadikan sebagai jalur alternatif kalau di Pantura mengalami kepadatan.
Kurang Diminati
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan kegiatan pengecekan jalur Pansela merupakan sosialiasi kepada masyarakat.
Ia berujar jalur pansela dapat digunakan sebagai jalur alternatif ketika jalan tol atau jalur pantura mengalami kepadatan.
"Ketika jalan tol menuju wilayah timur padat dan macet, maka jalur Pansela bisa dijadikan altetnatif mudik," kata Hendro di Malingping, Banten, Kamis (19/1/2023).