Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, sinyal-sinyal positif dari investor asing untuk melakukan investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal tersebut tergambar dalam pertemuan Bahlil Lahadalia dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang membahas terkait prospek dan tantangan investasi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca juga: Menteri Perhubungan Sebut Pemerintah akan Kembangkan Sarana Transportasi Massal di IKN
Menurut Bahlil, meski kondisi perekonomian global tengah dalam ketidakpastian, namun kondisi itu tak berlaku pada perekonomian Indonesia.
Dia mengaku, realisasi investasi tahun 2022 bisa tercapai sesuai target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Minat investasi asing untuk pembangunan IKN saat ini menunjukkan sinyal yang positif dari berbagai negara, namun mengingat area IKN yang cukup luas, dibutuhkan kerja sama secara terus menerus," kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/1/2023).
Bahlil berujar, pihaknya telah membuat formula promosi investasi dan hilirisasi investasi di pemerintahan untuk memudahkan investor dalam proses penanaman modal.
"Formula di pemerintahan ini lebih banyak kita selesaikan di “warung kopi” daripada di kantor Kementerian Investasi. Apalagi, investasi di IKN ini belum sebaik di sektor manufaktur karena karena IRR (Internal Rate of Return)-nya pasti manufaktur lebih baik. Oleh karena itu, saya perlu kolaborasi dengan pihak lain seperti Pak Tony ini yang sudah berpengalaman," tuturnya.
Lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan, luasnya jejaring investor dunia yang dimiliki oleh Tony Blair akan sangat bermanfaat dalam menjaring minat investasi asing ke Indonesia dan juga mempertemukan investor dalam negeri dengan mitra asing.
Baca juga: Bangun IKN Nusantara, Pemerintah Beli Tanah Warga di Kecamatan Sepaku Seharga Rp350 Ribu per Meter
Untuk itu, Kementerian Investasi/BKPM akan memberikan dukungan berupa fasilitasi investor dan seleksi mitra lokal yang tepat.
Disisi lain, Tony Blair menanggapi hal tersebut dengan menyatakan komitmennya dalam mendukung terwujudnya IKN.
Tony mengaku, ketertarikan investor terhadap IKN juga diharapkan bisa terus berlanjut. Dia juga berujar untuk memberikan dukungannya sampai dengan terealisasi. Bahkan, dukungan kolaborasi juga dapat diberikan melalui investasi di luar IKN.
"Jadi memang minat investor untuk masuk ke Indonesia ini sangat besar Pak. Hal itu tidak terlepas dari peran besar Pak Menteri untuk mendatang para investor ke Indonesia dengan sinyal positif," ungkap Tony.