Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) peternakan, PT Berdikari melakukan inovasi pada lini bisnisnya dari hulu hingga hilir, sebagai upaya menjadi perusahaan peternakan kelas dunia.
Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara menyampaikan, pasca satu tahun penggabungan holding pangan ID Food, Berdikari berupaya untuk berkontribusi dalam sektor peternakan dari hulu hingga hilir.
"Kami juga berupaya memberikan sumbangsih bagi negara dengan menghadirkan produk peternakan ruminansia dan perunggasan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat," ujar Harry dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Baca juga: Usai Diresmikan Jokowi, Bendungan Kuwil Kawangkoan Dapat Mendukung Ketahanan Pangan dan Air
Menurutnya, pada tahun lalu perusahaan berfokus pada hilirisasi produk peternakan melalui produk olahan, di mana makanan sudah siap untuk di makan maupun di masak seperti sosis, chicken nugget, kornet, dan bakso.
Ia menyebut, makanan olahan tersebut ditopang sektor hulu perusahaan yakni perunggasan yang terintegrasi di beberapa lokasi di Indonesia, Kandang GPS (Lebak dan Pasuruan), Kandang PS (Ciamis, Lampung & Malang), dan lainnya.
"Kami juga merealisasikan penugasan ayam DOC GP sejumlah 17.296 ekor pada tahun 2022 dari pemerintah guna suplai kebutuhan ayam broiler dalam negeri. Hal tersebut direalisasikan pula dengan menyerap livebird melalui RPHU Berdikari dengan kapasitas pemotongan hingga 2.000 ekor per jam," tuturnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pada 2022 perusahaan juga telah melakukan kapitalisasi hewan sapi dan domba hingga Rp 149,63 miliar melalui program penggemukan, kemitraan dengan peternak, serta trading dengan mitra strategis.
Hingga Desember 2022, Berdikari telah mendatangkan 2.686 sapi bakalan strain Brahman Cross (BX) dan 1.000 sapi perah.