Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menanggapi penyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas mengenai habisnya anggaran kemiskinan senilai Rp 500 triliun untuk rapat dan studi banding.
Risma menjelaskan bahwa Pemerintah telah mengucurkan anggaran senilai Rp500 triliun yang tersebar di kementerian dan lembaga.
Anggaran tersebut, kata Risma, dialokasikan untuk program perlindungan sosial kepada masyarakat seperti pemberian subsidi BBM, listrik hingga gas.
"Yang saya tahu itu dari Bu Sri Mulyani itu uang perlindungan sosial di Malang juga menyebutkan itu ada Rp500 triliun. Nah itu uang itu yang diberikan pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat diantaranya ada uang subsidi BBM, listrik, gas," kata Mensos di Sumenep, Jawa Timur, Minggu (29/1/2023).
Baca juga: Soal Anggaran Atasi Kemiskinan Rp500 Triliun, Ace Hasan: MenPAB RB Seperti Memercik Muka Pemerintah
Pemberian bantuan tersebut, menurut Risma, tidak diterima masyarakat dalam bentuk tunai.
Risma mengungkapkan masyarakat mendapatkan bantuan dalam bentuk subsidi kebutuhan sehari-hari.
"Mungkin masyarakat enggak nerima uangnya. Contohnya listrik 450 watt itu dapat dia, terus gas LPG melon itu masyarakat juga dapat subsidi itu yang saya tahu PLN Rp80 triliun kemudian yang termasuk Rp72 triliun yang untuk BPNT dan PKH," jelas Risma.
Sementara Kemensos, kata Risma mendapatkan anggaran sebesar Rp78 triliun.
Sebanyak Rp74 triliun untuk bantuan sosial (bansos), yakni melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Sisanya digunakan untuk penanganan bencana hingga kawasan adat terpencil (KAT).
"Jadi anggaran di Kemensos itu seluruhnya Rp78 triliun yang Rp74 untuk bansos itu jadi langsung diserahkan itu untuk perlindungan sosial," ungkap Risma.
"Lalu Rp4 triliun untuk bencana, anak, lansia, disabilitas, untuk orang kena narkoba, anak terlantar lainnya juga untuk kawasan KAT tertinggal, terdepan, yang terpencil itu kami tangani. Itu sisanya," tambah Risma.
Menurut Risma, selama ini Kemensos selalu memanfaatkan dana tersebut secara efisien.