Terakhir, ASEAN-BAC Indonesia akan melanjutkan upaya fasilitasi perdagangan sebagai prioritas tambahan kepemimpinan tahun ini. Hal ini sangat penting karena ASEAN sedang dalam fase pemulihan ekonomi dan bisnis pascapandemi Covid-19.
Rekomendasi kebijakan
Untuk menjawab lima isu prioritas tersebut, kata Arsjad, rekomendasi kebijakan dari sektor swasta akan difokuskan pada tiga pilar utama yang didasarkan pada masterplan konektivitas ASEAN yaitu Logistik dan Infrastruktur, Regulasi, dan SDM. Dia mengusulkan agar memfokuskan target penerima manfaat dari program ini adalah UMKM yang merupakan kategori pelaku usaha terbesar di kawasan.
Tujuh program legacy ini terdiri dari tiga sektor digitalisasi yang memfokuskan pada fintech dan e-trade, yaitu Kode QR ASEAN, Platform Pinjaman P2P ASEAN dan Wiki Wirausaha yang merupakan perpanjangan dari legacy program B20.
Baca juga: Jokowi Tegaskan Indonesia akan Fokus pada 3 Hal Ini Sebagai Keketuaan ASEAN 2023
Wiki Wirausaha juga dapat menjadi solusi fasilitasi perdagangan di kawasan Asia Tenggara terutama bagi UMKM. Sedangkan untuk legacy program dengan prioritas keberlanjutan, ASEAN BAC menyiapkan Net Zero Hub ASEAN, yang memberikan bantuan kepada sektor swasta dalam melakukan dekarbonisasi dan mencapai tujuan net zero.
Ada juga Carbon Center of Excellence yang berfungsi sebagai katalis untuk kolaborasi global dalam mencapai inisiatif Net Zero, dan bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan dalam perdagangan karbon melalui pembentukan carbon knowledge repository and bepractice sharing center.
Sementara untuk legacy kesehatan, kampanye ASEAN One Shot Campaign bertujuan membuat program vaksinasi regional permanen, memanfaatkan potensi vaksin generasi berikutnya melalui perluasan kapasitas manufaktur dan penelitian klinis, yang didukung infrastruktur digital, untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan.
Terakhir, di bidang Ketahanan Pangan, ASEAN-BAC Indonesia mengembangkan dan merancang program ketahanan pangan yang berdampak berdasarkan model closed-loop system yang inklusif untuk sektor pertanian di kawasan. Program ini diharapkan menciptakan dukungan terhadap sektor pertanian terutama UMKM dan petani untuk menjadi bagian dari rantai pasok global.