Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dalam kepemimpinan Indonesia pada Keketuaan ASEAN memastikan akan berkontribusi dan memberi solusi positif bagi dunia di tengah situasi global yang menantang, terutama di sektor ekonomi.
Pengamat Hubungan International Dinna Prapto Raharja, mengaku optimis terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan sukses mengomandoi Indonesia dalam Keketuaan ASEAN tahun 2023 dengan berkolaborasi mewujudkan visi misi bersama.
Diketahui, Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", di mana Indonesia bertekad mengarahkan kerja sama melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespon tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, untuk kemakmuran rakyat ASEAN.
Baca juga: 3 Peran Kominfo dalam Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, Termasuk Menyediakan Infrastruktur Komunikasi
“Saya selalu optimis, kita juga harus optimis. Perlu diketahui bahwa dalam konteks ASEAN, keberhasilan itu bukan melulu buah dari karya atau organizing dari Ketua atau tuan rumah. Cara kerja ASEAN mengharuskan seluruh negara anggota bergerak ke arah yang sama, bergegas mencapai visi-visi ASEAN apa pun tantangan global dan di Indo-Pacific,” ujar Dinna, dalam keterangannya Senin (30/1/2023).
Dinna mengatakan Indonesia dikenal sebagai pioner dalam mengampanyekan isu-isu global seperti mendorong perdamaian dunia, kampanye melawan terorisme, pemberantasan peredaran senjata ilegal, perdagangan manusia dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).
“Itulah peranan yang ditunggu dari Indonesia sebagai Ketua 2023. Indonesia sebelum-sebelumnya dikenal gigih menggawangi isu-isu politik keamanan, menciptakan terobosan komunikasi dalam isu-isu sensitif seperti terorisme, peredaran senjata illegal, perdagangan manusia dan HAM,” ujar dia.
Menurutnya terobosan Indonesia sangat dinantikan baik ditingkat Kawasan ASEAN maupun tingkat dunia.
“Tahun ini peran itu ditunggu juga, jadi tidak mungkin isu-isu itu jalan sendiri tanpa kepemimpinan Indonesia,” ucap Dinna yang juga pendiri Synergy Policies itu.
Selain itu Dinna berpendapat meskipun Presiden Jokowi memprioritaskan isu ekonomi, namun hal yang tidak kalah penting yang mendesak dan harus di kawal oleh orang nomor satu di Indonesia adalah terkait dengan persoalan keamanan dan stabilitas politik dunia internasional.
“Meskipun agenda utama yang disodorkan Presiden Joko Widodo adalah ekonomi, isu-isu politik keamanan adalah pangkal dari stabilitas sosial politik yang urgent juga untuk dikawal,” kata Dinna.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia menjadi ketua ASEAN dalam situasi global yang tengah mengalami berbagai krisis.
"Kita telah menjalankan presidensi G20 dengan baik dan tahun ini Indonesia menjadi ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, semuanya, perang, semuanya, sedang terjadi," ucap Presiden Jokowi pada acara Kick Off Keketuaan ASEAN RI 2023, di Bundaran HI, Jakarta.
Meski dalam situasi sulit, mantan Wali Kota Solo itu meyakini bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat dan dunia.
Presiden Jokowi menegaskan ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian hingga menjaga pertumbuhan ekonomi.
"Tetapi saya meyakini bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan dan bagi dunia," paparnya.
"Bahwa ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan ASEAN matters epicentrum of growth," imbuh Presiden Jokowi.