Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis industri reksa dana di pasar modal Indonesia akan tumbuh pesat, sehingga dana kelolaan diyakini bisa melesat hingga mencapai Rp 1.000 triliun dalam 3 tahun ke depan atau bahkan lebih cepat lagi.
Head of Wealth Management Mirae Asset M Arief Maulana mengatakan, ada dua faktor utama pendorong pertumbuhan industri reksa dana.
Pertama adalah inovasi teknologi informasi atau information technology (IT) dari pelaku pasar modal dengan bertumbuhnya industri fintech dan kedua yakni kondisi masyarakat semakin melek teknologi selepas pandemi.
“Dengan inovasi IT, kami meyakini target industri reksa dana Rp 1.000 triliun pada 2027 akan mudah tercapai, bahkan bisa lebih cepat lagi,” ujarnya dalam "Media Day: February 2023 - The Right Instrument and Sectors to Invest in Uncertain Economy" di Mirae Asset Sekuritas Investment House, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Sementara, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dana kelolaan industri reksa dana Rp 504 triliun tahun lalu, berasal dari 2.120 produk reksa dana yang dikelola 96 manajer investasi.
"OJK menargetkan dana kelolaan itu tumbuh menjadi Rp 1.000 triliun pada 2027," kata Arief.
Satu di antara pendukung pertumbuhan industri reksa dana adalah agen penjual termasuk Mirae Asset sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berlisensi OJK.
Baca juga: Ekonomi Syariah Bertumbuh, Insight Sarankan Diversifikasi Investasi ke Reksa Dana Syariah
"Mirae Asset memasarkan reksa dana terpilih dari sekira 30 manajer investasi rekanan," pungkasnya.