TRIBUNNEWS.COM - Pola pikir atau mindset yang tepat bisa membuat seseorang jadi lebih kuat serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Maka itulah, disability womenpreneur Nicky Clara menyebut mindset sebagai aset terbesar yang dimiliki seseorang di dunia ini.
Dengan mindset yang ia miliki, disability womenpreneur ini berhasil mematahkan stigma masyarakat terhadap penyandang disabilitas seperti dirinya. Keterbatasan fisik pun tak menghalangi Nicky untuk selalu melangkah maju.
“Sebagai aset terbesar, mindset adalah keyakinan kita untuk melakukan sesuatu yang kita percayai, dan akhirnya itu terimplementasi dalam setiap kegiatan,” jelas Nicky.
Hal tersebut dikatakan oleh Nicky saat menjadi salah satu mentor dalam kegiatan “Every U Does Good Heroes Summit” yang dilaksanakan secara hybrid pada 28-29 Januari 2023.
Sebagai bagian dari rangkaian program Every U Does Good Heroes, Nicky memberikan materi penting seputar sociopreneurship dengan tema “Mindset and Resilience” kepada 100 finalis terpilih dari berbagai wilayah Indonesia.
Mulai dengan temukan ‘why’
Agar memiliki mindset yang kuat, perempuan yang terjun ke dunia social enterprise sejak tahun 2017 ini menjelaskan bahwa seseorang perlu menetapkan ‘why’ terlebih dahulu.
‘Why’ adalah alasan kenapa kamu memulai. Di saat kamu menemui sebuah permasalahan, kamu dapat selalu kembali ke ‘why’ tersebut.
“Adanya ‘why’ ini menjadi suatu penyemangat bagi kita, karena kita tahu apa yang mau kita capai dan kita selesaikan. Itu yang akhirnya menjadi mindset kita, keyakinan kita, dan terimplementasi dalam setiap kegiatan dan apa yang kita lakukan,” jelasnya.
Konsep diagram ikigai
Saat menentukan apa yang menjadi ‘why’, Nicky menggunakan diagram ikigai sebagai konsep berpikir yang terdiri dari passion, mission, profession, dan vocation. Selanjutnya, kita perlu mempertanyakan keempat hal tersebut pada diri sendiri.
“Kemudian bertanya kembali ke diri kita, apakah ini passion kita dan siapkah kita merasakan sakit dalam perjalanannya? Lalu, apa misi kita dan apakah dibutuhkan oleh dunia?” paparnya.
Nicky yang fokus pada pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas ini juga mengingatkan para finalis agar ketika terjun menjadi sociopreneur, pastikan apa yang dilakukan bisa membiayai hidup dan menjadi usaha yang sustain. Hal ini penting karena sociopreneur adalah pekerjaan, berbeda dengan filantropis.
Menjadi bridge of hope
“Aku percaya banget bahwa setiap manusia yang berkembang dan bertumbuh kita selalu dihadirkan dengan sebuah harapan. Dari harapan itu jadi satu oli bagi kita untuk terus bergerak maju,” ungkap Nicky.
Maka dari itu, faktor internal terakhir yang juga penting menurut Nicky adalah bagaimana menyakinkan diri sejauh apa kita bisa membuat upaya atau program yang dijalankan menjadi bridge of hope (jembatan harapan) bagi target yang dituju.
Jadi, kalau belum menemukan apa yang menjadi hope, Nicky berpesan untuk terus menggali lagi apa yang bisa menjadi bridge of hope.
Sebagai informasi, kegiatan “Every U Does Good Heroes Summit” merupakan rangkaian program “Every U Does Good Heroes 2022” yang diselenggarakan Unilever Indonesia.
Kegiatan ini menjadi proses pembekalan bagi seluruh finalis untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari mentor yang berpengalaman dalam rangka menjadi sociopreneurs tangguh yang akan mempertajam purpose serta program yang mereka usung bagi Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Selain Nicky Clara, terdapat beberapa mentor lain yang membawakan sejumlah topik dan materi penting seputar sociopreneurship lainnya, yaitu:
- How to create an Impactful Movement with a Business Mindset (oleh mentor Mohamad Bijaksana Junerosano – Pendiri Waste4Change dan Greeneration Indonesia)
- Sustaining an Impactful Business (oleh mentor Gita Syahrani – aktivis climate change dan Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari)
- Collaboration Strategy (oleh mentor Driando Ahnan-Winarno – Co-Founder Indonesian Tempe Movement)
- Funding Options: Products, Services and Grants (oleh mentor Ayu Kartika Dewi – Staf Khusus Presiden RI & Co-Founder Toleransi.id)
- Content Creation: Plan, Produce, Publish (oleh mentor Astri Puji Lestari – Praktisi Sustainable Living & Content Creator
- Building your Brand & Drive Innovations for Success (oleh mentor Nuning Wahyuningsih, Head of Home Care Whitespace & Market Transformation - Home Care Unilever Indonesia)
- Pitching and Presentation (oleh mentor Christopher Tobing – Praktisi komunikasi)
- Sharing Session – Business Plan (oleh Dicky Dwi Alfandy – Co-Founder Gajahlah Kebersihan – Pemenang “Every U Does Good Heroes 2021”)
Nantinya, di akhir periode program “Every U Does Good Heroes 2022”, Unilever Indonesia akan mengumumkan 10 heroes terbaik yang berhak mendapatkan micro grant sebesar Rp50 juta serta pembinaan berkelanjutan dari para mentor.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Anniza Kemala