News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembangunan Infrastruktur Menggeliat Pasca Pandemi, Angin Segar Bagi Industri Keramik

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi industri keramik.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur yang menggeliat kuat pasca pandemi Covid-19 dengan didukung komitmen kuat pemerintah menggunakan barang dan jasa dalam negeri menjadi peluang baik bagi sektor konstruksi untuk terus tumbuh.

Di tahun 2023 ini, industri konstruksi diperkirakan tetap tumbuh 5,78 persen yang didorong oleh tiga penggerak pasar konstruksi di Indonesia yaitu: residensial, industrial, infrastruktur.

Selain infrastruktur, utilisasi kapasitas produksi keramik nasional tercatat sudah mencapi 79 persen di tahun 2022, dan ini merupakan angka utilisasi kapasitas produksi keramik tertinggi sejak 2014.

Baca juga: ASAKI: Kebijakan Zero ODOL Picu Kenaikan Ongkos Angkut Keramik

“Melanjutkan kinerja tahun 2022, industri keramik diprediksi tetap melaju di tahun 2023, ketidakpastian ekonomi tetap terus menciptakan peluang baru untuk kami,” ujar Edy Suyanto, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI).

Proyeksi tingkat utilisasi dan kapasitas produksi keramik terus naik ke level 83-85 persen dan juga target pertumbuhan penjualan ekspor keramik sekitar 5 persen di tahun 2023 ini.

Pertumbuhan infrastuktur, bahan bangunan, dan juga keramik ini menjadi suatu bukti bahwa perekonomian Indonesia tetap terus berjalan ke arah semakin positif.

Bahkan biro statistik merilis kinerja ekonomi Indonesia di tahun 2022 tumbuh 5,31 persen dibandingkan dengan tahun 2021.

Seluruh dari 17 lapangan usaha tumbuh positif dan memimpin di sektor-sektor yang paling menentukan seperti industri perdanganan, pertambangan, pertanian dan juga konstruksi. Ini membuktikan tren positif dan tumbuh yang mengesankan.

Dalam Pameran Megabuild Indonesia + Keramika Indonesia 2023 Edy Suyanto mengatakan, perkembangan bagus di sektor infrastruktur ini menjadi penopang kuat bagi Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) dan Panorama kembali menggelar pameran Keramika Indonesia yang sudah tertunda selama pandemi.

Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan Megabuild Indonesia pada 23-26 Februari 2023 (Kamis – Minggu) di JCC Senayan, Jakarta dengan memadukan industri di sektor bahan bangunan, interior, arsitektur dan industri keramik.

Edy menjelaskan, event edisi ke-9 tahun ini akan diikuti 400 merek dari 12 negara dan regional seperti Singapura, Malaysia, Korea, India, China, Vietnam, Italia, Jepang, Jerman, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.

Edy mengatakan, Antusias dari para pemilik merek yang bergabung di edisi kali ini meningkat tajam dari edisi-edisi sebelumnya demi bisa memamerkan produk, tren, teknologi dan inovasi terbaru mereka.

"Awal tahun adalah waktu yang tepat bagi sejumlah produsen dan pemilik merek untuk mengeluarkan hal terbaru, baik itu produk, teknologi, inovasi, desain produk dan bahkan tren desain terbaru khususnya segmen tiles yang akan berlaku sepanjang tahun,” imbuh Desi Natalia, ketua panitia penyelenggaraan.

Dia mengatakan, para pemain besar di industri keramik seperti Roman, Arwana, Niro, Milan, KIA, Essenza, Kanmuri, dan Indogress bergabung di pameran ini.

Bersamaan dengan penyelenggaraan event ini pihaknya juga menggelar seminar, business matching, Indonesia Trade Connect Program, The Latest Innovation & Technology showcase, Seminar dan workshop, ceramic charity hingga program promosi untuk pengunjung.

Event ini mendap[at dukungan sejumlah asosiasi profesi seperti Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), dan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini