Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.CPM, JAKARTA - Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dikabarkan akan mengakhiri kepemilikan saham dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono menyampaikan, Bank Syariah Indonesia perlu memastikan para investor dalam memikat investasi khususnya di perbankan syariah.
"Sungguh menarik investasi di BSI. Masalahnya, sejauh mana BSI mampu meyakinkan investor asing untuk melakukan investasi di Indonesia pada umumnya dan BSI khususnya," ujar Paul saat dihubungi Tribunnews, Jum'at (17/2/2023).
Baca juga: BNI dan BRI akan Keluar dari BSI, Bank Mandiri Tetap Pemegang Saham Pengendali
Terlebih kata Paul, pangsa pasar perbankan syariah dinilai masih rendah yakni dibawah 10 persen dari total pangsa perbankan konvensional.
Paul menyampaikan, meski perkembangan perbankan syariah masih melambat sejak tiga dasawarsa terakhir, namun potensi bisnis syariah terbuka lebar.
"Artinya, peluang bisnis perbankan syariah masih sangat tinggi. Ini juga kesempatan emas bagi perbankan syariah nasional untuk mampu menembus pasar potensial itu," papar dia.
Untuk diketahui, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Nasional Indonesia (BNI) disebut akan keluar dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Kata Kartika, BSI saat ini tengah mencari investor strategis yang dinilai akan menggantikan kedua bank tersebut.
"BSI mau tambah floating lagi. Dari pemegang saham pengendali kan Bank Mandiri dan jadi pengendali selamanya serta ada strategis (investor). (Nantinya) BRI, BNI perlahan akan keluar dari BSI, kita lihat peluang pasar," kata Kartika kepada wartawan, dikutip Kamis (16/2/2023).
Baca juga: BSI Meraih Penghargaan Brand Paling Berdampak di Bidang Kewirausahaan dalam Mata Lokal Award
Meski demikian, rencana itu masih dalam tahap diskusi jajarannya. Untuk itu dia berujar, sejauh ini PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih menjadi pemegang saham pengendali (PSP).
"Kalau pemegang saham sekarang exit (BRI dan BNI), siapa yang bisa menggantikan dan berapa sizenya? Ini proses terus dan diskusi dengan yang potensial," papar dia