News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Perusahaan Konsultan McKinsey akan PHK 2.000 Karyawan

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PHK. Perusahaan konsultan yang berbasis di Amerika Serikat, McKinsey & Company mengumumkan rencana pemangkasan terhadap 2.000 karyawan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK di sejumlah perusahaan global tampaknya belum akan berakhir.

Terbaru, perusahaan konsultan yang berbasis di Amerika Serikat, McKinsey & Company mengumumkan rencana pemangkasan terhadap 2.000 karyawan.

Menurut laporan dari Bloomberg, PHK tersebut akan berdampak pada karyawan yang tidak memiliki kontak langsung dengan klien perusahaan. Selain itu, McKinsey menyebut pemangkasan itu sebagai langkah untuk menciptakan efisiensi.

Baca juga: JPMorgan Kembali Lakukan PHK, 30 Bankir Asal Asia Pasifik Jadi Korban

"Kami mendesain ulang tim-non-klien kami untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, sehingga tim ini dapat secara efektif mendukung dan menskalakan perusahaan kami," kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan.

“Perusahaan sedang berusaha untuk merestrukturisasi tim dan berencana memusatkan sejumlah peran,” sambungnya.

Tak hanya McKinsey, perusahaan jasa profesional lainnya seperti KPMG juga telah mengumumkan pemangkasan terhadap 2 persen karyawannya pekan lalu.

Pemangkasan tersebut membuat KPMG menjadi satu-satunya dari empat firma akuntansi terbesar di dunia yang melakukan PHK terhadap karyawannya.

Selain itu, beberapa perusahaan teknologi global lainnya juga sudah terlebih dahulu mengumumkan PHK, yakni di antaranya Ericsson (1.400 karyawan), Twilio (1.500 karyawan).

iRobot (85 karyawan), Yahoo (1.000 karyawan), eBay (500 karyawan), Zoom (1.300 karyawan), Dell Technologies (6.650 karyawan), Pinterest (150 karyawan), PayPal (2.000 karyawan), Google (12.000 karyawan), Microsoft (10.000 karyawan), Salesforce 7.000 karyawan), IBM (3.900 karyawan) dan SAP (3.900 karyawan).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini