Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelolaan sampah menjadi program prioritas pemerintah untuk mencapai target zero waste pada 2050.
Untuk mendukung inisasi tersebut, diselenggarakan program edukasi kepada usaha UMKM pemilik warung makanan melalui program Warung Sikumbang, Warung Bersih, Kumpulkan dan Timbang di kawasan Taman Kuningan Mulia (TKM) di Jakarta.
Program ini dijalankan PNM berkolaborasi dengan sebuah NGO di bidang pelestarian lingkungan, dengan fokus sosialisasi dan pendampingan pengelolaan sampah secara rutin kepada 50 pemilik warung setiap sepekan sekali agar mereka konsisten memilah sampah organik dan anorganik di kegiatan usahanya.
Baca juga: Berdayakan UMKM, Asosiasi Petani Gagas Pengembangan Limbah Sawit Jadi Bernilai Ekonomis
Kepala Divisi Jasa Manajemen dan Kemitraan PNM Mira Damayanti Hardjono, mengatakan pihaknya telah mendistribusikan 33 set tong sampah organik dan anorganik ke lokasi TKM.
Sepanjang 2023 ink pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ulang mengenai pentingnya pengelolaan sampah, program clean up, pembuatan lubang biopori percontohan, serta menggelar workshop eco-enzym dan biopori.
“Program Warung Sikumbang sudah dilaksanakan sejak tahun 2022 dan tahun ini kami lakukan refreshment.
Harapannya program ini mampu memberi dampak positif bukan hanya untuk lingkungan tetapi juga perekonomian komunitas pedagang Taman Kuningan Mulia melalui penjualan sampah anorganik kepada bank sampah,” ujar Mira dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (24/2/2023).
Pads masa awal program pada periode Juli sampai November 2022 terdapat 34 pemilik warung aktif di mana 70,6 persen di antaranya terlibat aktif dan konsisten melakukan pemilahan sampah dan penimbangan yaitu sebanyak 24 warung.
Tujuan utama pada program awal adalah belajar memilah sampah dan mengenalkan konsep bank sampah.
Baca juga: Revisi Permendag No.50/2020 Dinilai Bisa Lindungi Pelaku UMKM dari Gempuran Produk Asing
“Sebanyak 289,3 kg sampah anorganik berhasil terpilah sehingga potensi pengurangan emisi karbon dari program ini sebanyak 22,24 kg CO2e,” tambahnya.
Mira mendorong para pemilik warung untuk terus konsisten menjaga lingkungan karena manfaat dari program Warung Sikumbang salah satunya untuk memperbaiki kualitas air tanah.
“Ini tidak akan berhasil dengan satu dua kali usaha dan dengan satu dua orang saja. Harus menjadi kegiatan bersama dan berkesinambungan,” ujarnya.