TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) har ini diprediksi kembali melemah setelah pada perdagangan awal pekan kemarin IHSG ditutup turun 0,10 persen atau 6,63 poin ke level 6.807, Senin (6/3/ 2023).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG Selasa (7/3) masih rawan koreksi untuk uji area support pada level 6.781 dengan resistance pada level 6.866.
“Akan ada rilis data cadangan devisa dan investor masih mengikuti perkembangan kebijakan moneter The Fed,” ujar dia.
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi IHSG pada perdagangan saham hari ini, Selasa (7/3/2023) masih cenderung bergerak bearish.
Secara teknikal ia mengamati pergerakan daily chart semakin menjauhi MA20 dan ditutup tipis di atas angka psikologis 6.800.
“Jika level ini ditembus maka peluang IHSG melanjutkan struktur koreksi ke 6.760 sebagai support, Fibonacci retracement terdekat akan terbuka,” kata Herditya.
Ivan memprediksi hal ini akan membuat IHSG hari ini bergerak dengan resistance 6.830.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian memperkirakan, IHSG akan kembali bergerak fluktuatif dalam rentang 6.800-6.850 pada perdagangan saham hari ini.
“Volume transaksi yang cenderung turun dalam beberapa hari terakhir mendukung proyeksi berlanjutnya fase konsolidasi IHSG tersebut,” kata Rio.
Rio melihat IHSG hari ini akan bergerak pada area support di level 6.780 dan resistance di level 6.870.
Baca juga: Analis: IHSG Masih Dibayangi Tekanan yang Cukup Besar
Pergerakan IHSG dipengaruhi beberapa faktor dari eksternal seperti pelaku pasar yang merespons positif target pertumbuhan ekonomi China di kisaran 5 persen yoy untuk tahun 2023 oleh Pemerintah China.
Pelaku pasar juga mengantisipasi potensi kenaikan surplus neraca perdagangan Tiongkok di Februari 2023.
Para investor juga berfokus pada testimoni Kepala The Fed, Jerome Powell yang dijadwalkan pada 7 dan 8 Maret 2023 dan mengantisipasi kenaikan klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) pada pekan ini.
Baca juga: IHSG Fluktuasi Pada Selasa Siang, Ditutup Melemah 0,09 Persen ke 6.848
“Data ini memperbesar keyakinan pasar bahwa The Fed akan mempertahankan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps,” kata Rio.
Karena masih adanya risiko ketidakpastian dari arah kebijakan suku bunga acuan, Rio merekomendasikan pelaku pasar untuk memperhatikan saham-saham defensif pada perdagangan hari ini, antara lain UNVR, KLBF, SCMA, SIDO, dan TLKM.
Sementara Ivan merekomendasikan BBCA, ADRO, ASII, dan MDKA pada investor untuk memanfaatkan kesempatan di tengah tekanan pasar. Herditya merekomendasikan saham TINS, AISA, dan INCO.
Laporan Reporter: Aurelia Felicia | Sumber: Kontan