Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, apabila pedagang dan pengelola pasar rakyat masuk ke dalam ekosistem digital, dapat meningkatkan omzet.
“Masuknya pedagang dan pengelola pasar rakyat ke dalam ekosistem digital dapat meningkatkan omzet pedagang dan pendapatan pengelolaan pasar rakyat," ungkap Jerry dalam keterangannya, dikutip Rabu (8/3/2023).
"Hingga akhir 2022, Kementerian Perdagangan telah mencapai penerapan digitalisasi 3.588 pasar rakyat dan digitalisasi 250.062 pedagang pasar rakyat," katanya melanjutkan.
Baca juga: Kunjungi Pasar Rakyat Kosgoro 1957, Airlangga Bicara Manfaat untuk Pemulihan Ekonomi
Menurut Jerry, target Kemendag dalam capaian digitalisasi dapat dicapai melalui beberapa kerja sama dan kolaborasi nyata.
Hal itu seperti pembayaran nontunai Sehat, Inovatif, Aman, Pakai QRIS (SIAP QRIS) bersama Bank Indonesia dan Pos Indonesia; dan pemanfaatan lokapasar melalui Tokopedia dan Tumbasin.
Lalu, pemanfaatan pengantaran on demand melalui GrabMart; penerapan situs web pasar, informasi harga dan pencatatan omzet pasar melalui SISP; serta penerapan pembayaran retribusi secara elektronik melalui perbankan daerah dan nasional.
Jerry berujar digitalisasi bukan hanya soal memudahkan transaksi, namun lebih dari itu. Contohnya, efektivitas perdagangan menjadi lebih cepat.
“Manfaat digitalisasi, bukan hanya semata memudahkan transaksi, tetapi jauh lebih luas dan substantif. Efektivitas perdagangan, inklusi keuangan, serta kesempatan usaha dalam bidang perdagangan dan rantai pasok juga akan lebih efektif dan cepat berkat transformasi digital pada ekosistem pasar. Selain itu, lebih aman dan lebih rapi administrasinya,” ujar Jerry.