Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sinyal hawkish yang kembali diserukan Ketua The Fed Jerome Powell belakangan tak hanya memicu kontraksi pada pasar global, namun telah membuat perdagangan Wall Street mencatatkan rapor merah pada Rabu (8/3/2023).
Meski Powel tak menjelaskan secara gamblang berapa persen kenaikkan suku bunga acuan AS pada bulan ini, sejumlah perbankan lokal termasuk kepala investasi fixed income dari BlackRock Rick Rieder memprediksi bahwa The Fed kan membawa naik suku bunga sebanyak 6 persen.
"Kami pikir ada peluang The Fed akan membawa suku bunga ke 6 persen, dan mempertahankannya dalam waktu yang cukup lama untuk memperlambat perekonomian dan membawa inflasi kembali mendekati 2 persen," kata Rieder dikutip dari Reuters.
Selain BlackRock, CEO JPMorgan Jamie Dimon juga ikut memproyeksikan kemungkinan adanya kenaikkan laju suku bunga acuan sebesar 6 persen.
Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan bahwa pihaknya telah menaikkan perkiraan untuk apa yang disebut terminal rate The Fed sebesar 25 basis poin atau sekitar 5,5 persen sampai 5,75 persen.
Meski kenaikkan suku bunga berpotensi mendatangkan ancaman bagi pasar berjangka hingga memicu perlambatan ekonomi, namun sikap agresif ini dipercaya The Fed sebagai cara cepat untuk menjinakkan inflasi ke kisaran dua persen.
Alasan tersebut yang mendorong bank sentral AS ini untuk terus mengambil sikap agresif dengan mengerek laju bunga ke level tertinggi sebanyak setengah poin persentase pada pertemuan berikutnya.
Baca juga: Sinyal Hawkish The Fed Picu Perbankan AS Naikkan Suku Bunga Deposito
Hal ini seiring dengan angka inflasi dan postur agresif yang tak terduga menyusul langkah penurunan bulan lalu dalam laju kenaikan.
"Jika total data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga,” kata Powell.
Selama tujuh bulan terakhir The Fed selalu memperketat kebijakan suku bunga, dimulai dari Maret tahun lalu dimana The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin.
Baca juga: Alan Greenspan: AS Tak Bisa Hindari Resesi Jika The Fed Terus Ambil Langkah Hawkish
Kemudian di bulan Mei 2022 The Fed memperketat kebijakan dengan membawa suku bunga ke kisaran 50 basis poin.
Melanjutkan kenaikan di bulan sebelumnya selama Juni, Juli, September, dan November The Fed kembali memacu suku bunga dengan masing – masing dinaikan sebesar 75 persen, serta 50 basis poin di Desember 2022 dan 25 bps pada Januari dan Februari 2023.