Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia (SIG) sepanjang 2022 membukukan pendapatan Rp36,37 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,36 triliun.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, kinerja perseroan pada tahun lalu mampu mencatatkan kinerja positif di tengah kondisi pasar yang mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi.
Di mana, laba bersih 2022 mengalami kenaikan 15,5 persen menjadi Rp2,36 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,04 triliun.
Baca juga: SIG Genjot Pemanfaatan Energi Berkelanjutan dan Pemberdayaan Lingkungan
"Sejumlah inisiatif strategis diterapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui operational excellence, melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, hingga pengelolaan utang yang baik”, kata Vita dalam keterangannya, Selasa (14/3/2023).
Direktur Keuangan & Manajemen Resiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, capaian operational excellence pada lini produksi tercapai melalui pemenuhan sumber energi dari batu bara dengan harga domestic market obligation (DMO), serta optimalisasi pengelolaan biaya operasional pada beban umum dan pemasaran, sehingga beban pokok terkendali di level 2,9 persen dan beban usaha turun hingga 5,9 persen.
Beban utang sepanjang tahun lalu juga berhasil ditekan hingga 21% melalui penurunan tingkat utang, reprofiling sebagian utang menjadi Sustainability Linked Financing yang memiliki tingkat margin bunga lebih rendah, dan juga telah dilakukannya langkah antisipasi atas kenaikan tingkat suku bunga dengan interest rate fixing sebagian utang.
“Pada akhir tahun 2022, perusahaan juga telah melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, terutama pada PT Solusi Bangun Indonesia untuk menciptakan tata kelola yang lebih efisien," ucapnya.
"Secara bersamaan, pengelolaan piutang berjatuh tempo panjang dijalankan dengan lebih baik sehingga memberikan dampak cash recovery dan pemulihan kerugian kredit. Inisiatif-inisiatif tersebut membantu Perusahaan memperkuat fundamental untuk peningkatan profitabilitas ke depan,” sambung Andriano.
Baca juga: SIG Genjot Pemanfaatan Energi Berkelanjutan dan Pemberdayaan Lingkungan
Ia menyebut, sejumlah inisiatif strategis tersebut berkontribusi besar pada pencapaian kinerja, yang ditandai dengan peningkatan margin laba menjadi 6,5% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 5,6%.
Meski demikian, kata Andriano, beban pokok pendapatan terhitung naik 2,9% menjadi Rp25,70 triliun akibat lonjakan biaya energi seiring dengan kenaikan harga batu bara dan harga BBM, yang berdampak pada kenaikan biaya distribusi.
"Menghadapi situasi tersebut, SIG telah melakukan penyesuaian harga dengan menaikkan harga jual sepanjang 2022, guna menghindari predatory pricing agar iklim industri tetap kondusif. Inisiatif ini berhasil menjaga pendapatan perusahaan di level Rp36,379 triliun," katanya.