TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di tengah kabar revitalisasi saat resesi, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan kondisi perusahaannya pada awal pekan lalu.
Meski mengalami kerugian pada 2022, manajemen mengklaim fundamental GoTo terus membaik.
Semua indikator kinerja perseroan pada kuartal IV-2022 mengalami tren pertumbuhan yang signifikan.
Dikutip dari Kontan.co.id, tiga pilar bisnis GoTo yaitu On Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology Services membukukan peningkatan pendapatan bruto yang signifikan.
Baca juga: Perdagangan Hari Ini, Saham GOTO Terjun ke Level Dasar Jadi Rp108
Kondisi ini sejalan dengan optimisme GoTo untuk meraih EBIDTA yang disesuaikan positif pada akhir tahun 2023 serta arus kas positif.
Rilis paparan kinerja indikatif GoTo mengungkapkan, pada kuartal IV-2022 saja pendapatan bruto segmen On Demand Services tumbuh 13 persen menjadi Rp 3,7 triliun dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp 3,3 triliun.
Sementara sepanjang tahun 2022 pertumbuhannya mencapai 32% dari Rp 10,3 triliun tahun 2021 menjadi Rp 13,6 triliun.
Laju pertumbuhan segmen E-Commerce juga sejalan dengan perekonomian Indonesia yang terus menguat. Tokopedia berhasil mengoptimalkan momentum natal dan akhir tahun untuk mendorong transaksi konsumen.
Pada kuartal IV-2022 pendapatan bruto segmen ini mencapai Rp2,4 triliun, naik 24% dibandingkan periode sama 2021 sebesar Rp1,9 triliun.
Jika disetahunkan, pendapatan bruto Tokopedia mencapai Rp 8,6 triliun, naik 38% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp6,3 triliun.
Membaiknya kinerja segmen E-Commerce ini didorong oleh peningkatan layanan value added yang hadir di aplikasi pedagang serta performa layanan iklan yang terus berkembang.
Pada kuartal IV-2022 take rate Tokopedia tumbuh menjadi 3,4% dari total Gross Transaction Value (GTV) yang mencapai Rp70,8 triliun.
Baca juga: PHK 600 Karyawan, Harga Saham GoTo Rontok 3,1 Persen
Optimalisasi bisnis di segmen Financial Technology Services juga positif. Hal ini terlihat dari laju pendapatan bruto sepanjang tahun 2022 yang mencapai Rp1,7 triliun, melesat 43% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,2 triliun.
Pendapatan bruto segmen ini di kuartal IV-2022 berkontribusi hingga Rp500 miliar, naik 28% dibandingkan kuartal IV-2021 sebesar Rp400 miliar.